Capres HMI Versus Capres GMNI

Capres HMI Versus Capres GMNI
anies baswedan dan ganjar pranowo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Yusuf Blegur

Hajinews.id – Deklarasi Ganjar sebagai cares oleh PDIP saat Hari Raya Idul Fitri, dibuat seolah-olah menjadi semangat kemenangan partai dan umat Islam. Padahal seluruh isi bumi bersaksi, hanya PDIP dengan capresnya yang sekuler sering menista dan menghina Islam. Mengulik kontestasi Anies dan Ganjar, hanya dengan kesadaran moralitas kebangsaan yang bisa menilai pertarungan hak dan batil pada capres HMI versus capres GMNI tersebut

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kontestasi Pilpres 2024 semakin sengit. Selain kental diwarnai pertarungan antara capres yang didukung oligarki dengan capres yang didukung rakyat. Persaingan capres kali ini didominasi figur yang memiliki irisan kuat dengan aliran politik dan ideologi. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang menjadi kompetitor Anies Baswedan dalam bursa capres, beraroma menyengat adanya tarik menarik kepentingan termasuk dalam ranah Kelompok Cipayung. Anies sebagai alumni HMI dan Ganjar sebagai alumni GMNI, keduanya akan intens melakukan konsolidasi dan menarik semua potensi kekuatan yang berkolerasi serta memiliki benang merah dengan kelembagaan ekstra universiter itu.

Sebagai organisasi massa yang berbasis kampus, baik HMI maupun GMNI dalam tatanan pengurus dan alumni, bisa dipastikan akan menjadi supporting sistem dari kompetisi masing-masing figur capres yang berasal dari lingkarannya. Sama-sama dari UGM dan sama-sama didukung oleh partai politik, menjadi menarik dan seksi membedah kompetisi Anies dan Ganjar dilihat dari persfektif latar belakang organisasi pergerakannya, terutama saat masih menjadi mahasiswa. Anies dan Ganjar, keduanya merupakan kader dari organisasi kampus yang secara, historis, ideologis dan empiris ikut menentukan dinamika politik kebangsaan. Selain PMII, GMKI, PEMKRI dll, dalam wadah kelompok Cipayung, alumni HMI menjadi penyumbang terbesar dalam peran politik dan kepemimpinan nasional yang disusul alumni GMNI. HMI sejauh ini dianggap berhasil dan sukses melakukan distribusi peran kader di semua level strategis pemerintahan. Sebaran alumni HMI menjadi yang terbesar dan terbanyak menduduki jabatan penting dan berpengaruh pada institusi pemerintahan mulai dari legislatif, eksekutif dan yudikatif hingga pada badan-badan dan komisi-komisi pelayanan publik.

Meskipun bicara pemimpin nasional level presiden tidak bisa lepas dari variabel kekuatan militer, poros katholik dan ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dlsb. Setidaknya eksistensi alumni kelompok Cipayung terlebih pada HMI, sangat signifikan piawai mendesain dan ikut menentukan transisi pemerintahan dan presiden terpilih di Indonesia selama ini. Jejaring alumni HMI yang tersebar luas dalam dunia usaha, partai politik dan ormas, melebihi kiprah alumni GMNI secara kuantitatif dan kualitatif, memberi ruang gerak yang lebih leluasa, terarah dan terukur bagi alumni HMI memenangkan capresnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *