Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Kini Peneliti BRIN Andi PH Meminta Maaf

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin menuai sorotan publik usai berkomentar akan membunuh warga Muhammadiyah karena perbedaan penentuan hari Idul Fitri beberapa waktu. Komentar ini ditulis pada unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin yang menyinggung perbedaan lebaran Muhammadiyah dengan pemerintah.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis Andi dalam kolom komentar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah komentarnya viral, Andi meminta maaf. Dalam pernyataannya, dia mengaku menyesal.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut,” kata Andi.

Lantas, siapa sosok Andi?

Andi merupakan peneliti BRIN. Menurut laman resmi BRIN, ia bekerja di bagian Pusat Riset Antariksa.

Andi merupakan Peneliti Ahli Pertama dengan pangkat/golongan Penata Muda III/a dan berstatus PNS. Ia merupakan sarjana Teknik Elektro.

Di salah satu publikasi laman resmi BRIN, Andi terlihat turut serta dalam pengamatan hilal. Andi menyampaikan bahwa gerhana matahari hibrida bukanlah tanda awal masuk bulan Qomariah.

“Pada dasarnya gerhana hanya menunjukkan bahwa sudah masuk fase bulan baru atau konjungsi,” ungkap Andi.

Andi juga menjelaskan bahwa terlihat atau tidak terlihatnya hilal sangat bergantung sejumlah faktor. Mulai dari parameter Bulan sendiri (berupa tinggi atau irtifa, elongasi dan magnitudo visual), parameter optis atmosfer (konsentrasi partikulat pencemar, uap air dan sebagainya) dan tingkat sensitivitas mata/ sensor kamera.

“Singkatnya hilal terlihat jika intensitas cahaya dari Bulan Sabit lebih besar dibanding intensitas cahaya senja dan nilai kontras Bulan Sabit. Syafak lebih besar dibandingkan ambang batas kontras mata atau kamera. Karena warna hilal cenderung putih sementara syafak cenderung merah jingga kekuningan, maka secara alamiah kontras hilal relatif kecil. Kombinasinya dengan ketinggian yang sangat rendah terhadap ufuk dan pendeknya waktu yang tersedia sebelum Bulan terbenam, menjadikan upaya pengamatan hilal menjadi salah satu tantangan besar,” jelas Andi.

Andi juga pernah bicara soal heboh kemunculan cahaya hijau seperti kilat, pada Selasa malam, 31 Mei 2022, di Pontianak. Cahaya hijau itu muncul sekitar pukul 23.30 WIB.

Dikutip dari Hi Pontianak, ia menjelaskan cahaya kehijauan di langit malam kota Pontianak dua hari yang lalu adalah serpihan atau debri dari satelit kosmos 1408.

Selain itu, Andi tercatat memiliki sejumlah makalah penelitian. Di antaranya berjudul Astronomical Tidal Constituents Potentially Trigger Coastal Floods on the North Coast of Java yang ditulis bersama Thomas Djamaluddin, Ruli Dwi Susanti, Arif Aditiya, Widodo Setiyo Pranowo, Andi Sitti Mariyam, Lesi Mareta, dan Iyus Edi Rusnadi.

Makalah tersebut sudah diterima untuk dipaparkan dan dipublikasikan di The 9Th International Seminar on Aerospace Science and Technology (ISAST 2022).

Andi juga memiliki akun tiktok dengan username @andi_pangerang dengan sekitar 12,6 ribu followers. Dalam akun tersebut, Andi kerap membagikan pandangannya terkait berbagai fenomena astronomi.

Belakangan, mayoritas konten di akun tiktok tersebut membahas tentang penemuan hilal dan perbedaan Lebaran pemerintah/NU dan Muhammadiyah. Bahkan, Andi sempat membuat konten repost berisi imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar menghormati perbedaan Hari Lebaran.

Dilansir dari laman Sumbawanews.com yang mengunjungi akun tiktok Andi Senin (24/04/2023) akun tersebut berganti nama menjadi what_do_you_look_here dengan tagline Bukan Siapa-Siapa. Akun ini mempunyai pengikut 12.6K dalam keadaan posisi terkunci. Namun jejak andi masih bisa di lacak karena pada deskripsi akun tersebut tertulis link BRIN beralamat di https://edusainsa.brin.go.id.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar