Hajinews.id — Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana membongkar kekhawatiran dari Presiden Joko Widodo jika eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Denny mengatakan, Jokowi sangat ingin menjegal Anies di Pilpres 2024 karena takut insiden Pilgub DKI tahun 2017 terulang kembali. Dimana saat itu survei Anies kerap berada di posisi ketiga, namun berhasil menjadi pemenang di Pilgub DKI.
“Anies itu sebisa mungkin dieliminasi sejak awal supaya tidak terjadi seperti Pilgub 2017, yang tadi dikatakan, datang dengan survei ketiga, masuk final, finish di nomor urut satu,” kata Denny dalam diskusi bertajuk “OTW 2024: Adu Ampuh Rencana Istana vs Rencana Rakyat” di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).
Denny mengatakan, hal itu menjadi alasan mengapa Jokowi menginginkan agar Anies tidak mengikuti Pilpres 2024. Sehingga banyak upaya yang dilakukan pihak istana untuk menjegal Anies, seperti kasus Formula E dan upaya perebutan Partai Demokrat.
“Jadi opsi pertama jokowi adalah sebisa mungkin tidak ada Anies, karena itu ada Formula E, karena itu ada PK Moeldoko untuk Demokrat dan berbagai macam hal yang lain,” ujarnya.
Jika pada akhirnya yang terpilih sebagai capres adalah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Jokowi dianggap tidak akan mempermasalahkan karena keduanya sama-sama siap untuk menjadi penerus Jokowi.