Kultum 98: Ternyata 3 Golongan Manusia Ini Masuk Neraka

Golongan Manusia Ini Masuk Neraka
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Ternyata mata manusia sungguh tidak mampu menbedakan amalan yang “lillahi ta’ala” (demi Allah yang Maha Tinggi) dengan “linnasi semata” (demi manusia saja). Padahal, perbedaan yang demikian ini sangat menentukan dan akan terbawa sampai nanti di hari perhitungan. Di sinilah pentingnya kita sebagai umat Islam harus selalu berusaha menta hati kita yang mudah terkecoh ini.

Siapa yang menyangka bahwa seorang mujahid yang mati syahid ternyata malah masuk neraka. Siapa pula yang menyangka bahwa orang ustadz yang alim akan diseret masuk neraka. Dan siapa pula yang menyangka bahwa dermawan ahli shadaqah akan dilempar ke dalam neraka?

Alkisah, ada 3 golongan manusia yang binasa dan celaka karena di hari perhitungan nanti hisabnya sulit. Berdasarkan hadits yang cukup panjang (karena itu dalam kultum ini tidak dicantumkan teks Arabnya) yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya”.

Allah bertanya kepadanya, “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid”. Allah berfirman, “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan sebagai seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu)”. Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur’an. Orang itu didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya, “Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?” Orang itu menjawab, “Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al-Qur’an hanyalah karena engkau”. Allah berfirman, “Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur’an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur’an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)”. Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, “Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Orang itu menjawab, “Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau”. Allah berfirman, “Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)”. Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *