Khutbah Jumat: Persiapan Sebelum Ajal Tiba

Persiapan Sebelum Ajal Tiba
Persiapan Sebelum Ajal Tiba. Foto: pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Khutbah I

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah SwT

Sebuah hadis menyebutkan

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya, sebagai setetes mani, selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah, selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging, selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan padanya ruh, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah 120 hari didalam kandungan, maka ditetapkanlah rizki, ajal, amal dan kecelakaannya atau kebahagiaanya. Ajal dan rizki selalu berdampingan. Terputus rezekinya, tibalah ajalnya. Tidak perlu kita khawatirkan bahwa rezki dan ajal itu tidak akan pernah tertukar.

Allah SwT berfirman dalam surat Al-‘Araf ayat 34 :

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ٣٤

“Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan.”

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah SwT

Disebutkan dalam tafsir kementerian agama bahwa ayat ini menjelaskan bahwa tiap-tiap umat atau bangsa itu ada ketentuan yang disebut ajalnya, yaitu batas waktu tertentu untuk maju atau mundur, jaya atau hancur. Yang menentukan ialah Allah sesuai dengan sunah-Nya dan kehendak-Nya. Maka Jika Telah tiba waktunya, maka terputuslah segala urusan dengan dunia, ketika ajal tiba, tidak dapat ditunda atau di majukan walaupun sesa’at. Maka Itulah ketika kematian mendatangi kita. Jasad kita akan busuk dan hancur.

Kematian yang melanda kita tidaklah membuat dunia ini besedih, alam tidak akan berhenti berputar dan perekonomian tidaklah akan hancur. Semua tetap berjalan seperti biasa. Namun akibat kemantian yang melanda kita mengakibatkan beralihnya kepemilikan yang semula milik kita, akan berpindah menjadi milik orang lain. Harta kita akan berpindah tangan kepada ahli waris, dan pekerjaan serta jabatan yang kita miliki akan digantikan oleh orang lain. Sementara kita akan di hisab dan diminta pertanggung jawaban atas segala amal kita hingga ke yang terkecil.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah SwT

Karena itu kita jangan pernah tertipu oleh kehidupan di dunia ini. Tidak ada satupun yang kekal dalam kehidupan ini. Semua merupakan senda gurau, permainan dan tipu daya berlaka. Dan apa yang dilakukan di dunia ini akan dipertanyakan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *