Menurut riwayat , pertanyaan kubur ini berkaitan dengan pertanyaan tentang siapa nama Tuhan, dari agama mana dia berasal dan nabi mana yang menjadi junjungannya. Seperti Dikatakan,
فِى الْقَبْرِ إِذَا قِيلَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
Artinya: “Di dalam kubur akan ditanyakan siapa Rabbmu, apa agamamu, dan siapa nabimu.” (HR At Tirmidzi dan ia mengatakannya hasan shahih. Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hal serupa dengan redaksi yang berbeda)
Golongan yang Terbebas dari Pertanyaan Kubur
Tidak banyak ulama yang membahas mengenai golongan yang terbebas dari pertanyaan Munkar dan Nakir. Salah satu ulama yang membahasnya adalah Ibnu Taimiyah, seorang ulama tafsir dan ahli fikih mazhab Hambali yang hidup pada masa Dinasti Abbasiyah.
Ibnu Taimiyah dikenal sebagai ulama yang pemikirannya cukup kontroversial. Dalam salah satu bukunya yang telah diterjemahkan dengan judul Hidup sesudah Mati, ia menyebutkan lima golongan yang terbebas dari pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. Berikut di antaranya.
1. Para Nabi
Ibnu Taimiyah berpendapat, para nabi tidak akan mengalami fitnah kubur dan tidak akan ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir karena para nabi lebih mulia dibandingkan syuhada. Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa para syuhada akan dilindungi dari fitnah kubur.
“Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya itu sebagai ujian/fitnah baginya.” (HR an-Nasa’i)
Selain alasan tersebut, kata Ibnu Taimiyah, para nabi adalah orang yang keadaannya akan dipertanyakan kepada mayit (siapa nabimu?). Sehingga mereka bukanlah yang akan ditanya.
2. Shiddiqin
Shiddiqin adalah orang yang memiliki sifat jujur dan benar (keimanannya) dan telah terbukti keimanan mereka yang tidak perlu lagi diuji. Ibnu Taimiyah menyebut, shiddiqin tidak akan ditanya karena kedudukan mereka lebih tinggi dibandingkan kedudukan syuhada.
3. Para Syuhada
Para syuhada yang terbunuh di jalan Allah SWT tidak akan mendapat pertanyaan kubur karena telah tampak kebenaran iman dengan jihad mereka. Demikian kata Ibnu Taimiyah.
Hal tersebut juga bersandar pada firman Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 111,