Daftar Donatur Palestina
🌸 Sungguh islam telah memuliakan wanita dan menjadikannya sebagai pemimpin di rumah suaminya. Dan islam menetapkannya sebagai penanggung jawab rumah tangga suaminya.
💠 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Dan seorang istri adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan akan ditanya tentang tanggung jawabnya.”
(Muttafaqun Alaih)
Adapun di antara tanggung jawab seorang istri adalah :
1⃣ Mendidik Anak-Anak Dengan Pendidikan Yang Baik
Tanggung jawab yang besar ini dibebankan di atas pundak seorang ibu karena dia senantiasa berada di rumah bersama anak-anaknya. Tidak boleh dia meninggalkan tanggung jawab ini dengan alasan kesibukan sang ayah, atau karena bepergiannya sang ayah dari rumah. Hal ini tidak sepantasnya menjadi alasan. Karena berapa banyak ulama telah di didik dalam asuhan para ibu yang telah janda, sedang mereka dalam keadaan masih kecil lagi yatim. Seperti Al-Imam Ahmad Ibnu Hambal dan Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri yang dicukupi oleh sang ibu dengan alat tenunnya.
Maka siapakah yang mengetahui, bisa jadi anak yang di didik oleh ibunya ini kelak menjadi seorang tokoh besar, atau menjadi pemimpin negeri, komandan pasukan, atau amalan besar apapun yang akan memberikan kebaikan bagi masyarakat karena keutamaannya.
🎙️ Berkata seorang ahli hikmah,
“Sesungguhnya seorang ibu yang menggoyang-goyang buaian anaknya dengan tangan kanannya, akan menggoyangkan dunia dengan kirinya.”
Dan ada sebuah perumpamaan mengatakan,
“Di belakang setiap orang besar pasti ada seorang perempuan”
Benarlah perkataan seorang penyair,
✅ “Ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya”
✅ “Apabila engkau menyiapkannya”
✅ “Berarti engkau menyiapkan sebuah bangsa yang baik perilakunya”
Sehingga tugas/peran seorang istri di rumahnya sangatlah penting apabila dia dapat menegakkannya, yakni mendidik anak-anak dengan didikan yang baik. Inilah amalan yang sejalan dengan fitrah seorang wanita, yang dia memang cenderung kepada hal ini dan merasa senang melakukannya.
2⃣ Mengatur Rumah
Istri adalah pemimpin di rumahnya. Maka dia harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Hendaknya dia dapat mengolah makanan dengan baik dan dengan biaya yang murah. Demikian pula menjahit pakaian, hendaknya dia dapat memanfaatkan bahan yang ada. Kemudian dia mengajarkan perkara-perkara tersebut kepada anak-anaknya. Janganlah dia berlebih-lebihan dalam menyediakan makanan, minuman, pakaian dan seluruh kebutuhan rumah tangga.
Jangan pula seorang istri banyak menuntut kepada suami dan membebaninya dengan sesuatu yang tidak dimampuinya. Janganlah dia menjadi sebab suaminya mencari harta dengan cara yang diharamkan seperti menerima suap dan menipu. Atau mengharuskan suami mencari pekerjaan yang lain dengan meninggalkan rumah dalam waktu yang lama, sehingga dia tidak dapat menyertai istrinya dalam mendidik anak-anaknya. Maka dari itulah dahulu istri para sahabat mengatakan kepada suami-suami mereka,
“Sesungguhnya kami dapat bersabar dengan kelaparan namun kami tidak dapat bersabar dengan yang haram.”
Sudah semestinya seorang istri berusaha mengatur rumahnya dengan baik dan menyiapkan seluruh prasarana rumah yang dibutuhkan. Sehingga ia menjadikan rumahnya sebagai tempat istirahat bagi suaminya agar rasa lelah sang suami terlupakan. Dan sungguh seorang suami telah mencukupi istrinya dengan nafkah yang dibutuhkan dalam rumah tangga dan menenangkan sang istri dari kesulitan mencari rezki yang tidak mampu dipikul oleh wanita.
Maka suami mempunyai tanggung jawab dan istri pun memiliki tanggung jawab. Masing-masing sesuai dengan kekhususannya, fitrah dan kecondongannya.
📚 (Kitab Takrimul Mar’ah fil Islam karya Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah)
📡 SYIAR☆SALAFIYAH
✒️ Editor : Admin AsySyamil.com
♻️ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron
📮 MUTIARA NASEHAT MUSLIMAH
