Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.id – Ketika bumi yang merupakan satu bagian dari jagad raya ini dihancurkan bersama dengan planet lainnya, itulah yang disebut dengan kiyamat. Kemudian, semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan digiring menuju satu tempat yang disebut dengan padang Mahsyar. Di sanalah semua manusia akan diadili seadil adilnya sesuai dengan keimanan dan amal ibadahnya masing-masing.
Salah satu peristiwa penting pada saat itu nanti, adalah ketika Allah Subahanahu wata’ala mengumpulkan para rasul, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Kemudian Allah akan bertanya kepada mereka (para Rasul), “Apa jawaban atau tanggapan umatmu terhadap misi dakwah kamu sekalian? Apakah mereka menanggapinya dengan iman atau dengan kufur? Apakah dengan iman yang taat atau iman yang fasik?”
Mereka (para Rasul) menjawab, saat itu semua umat masing-masing Rasul juga hadir guna menyaksikan tanya jawab ini. Mereka menjawab, “Kami tidak tahu tentang itu setelah kami wafat. Sesungguhnya Engkaulah sendiri Yang Maha Mengetahui segala yang gaib, karena pengetahuan-Mu meliputi segala sesuatu”. Demikianlah sekilas gambaran Tanya-jawab yang terjadi pada saat itu nanti, sebagaimana firman Allah,
يَوۡمَ يَجۡمَعُ اللّٰهُ الرُّسُلَ فَيَقُوۡلُ مَاذَاۤ اُجِبۡتُمۡ ؕ
قَالُوۡا لَا عِلۡمَ لَـنَا ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ
Artinya:
[Ingatlah] pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya [kepada mereka], “Apa jawaban [kaummu] terhadap [seruan]mu?” Mereka [para rasul] menjawab, “Kami tidak tahu [tentang itu], sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib” (QS. Al-Maidah, ayat 109).
Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari Kiyamat nanti, Allah akan mengumpulkan para rasul dan umatnya masing-masing. Hari itulah terjadinya peristiwa yang sangat dhsyat dan melelahkan yang disebut “Yaumul Mahsyar”. Pada hari yang lamanya 50.000 tahun itu Allah Subahanhu wata’ala akan mengajukan pertanyaan kepada para rasul, “Apakah jawaban yang mereka terima dari umat-umat mereka setelah mereka menyeru kepada agama Allah yang mereka bawa”.
Para rasul tentu saja mengetahui jawaban apa yang telah mereka terima dari umat mereka masing-masing, serta bagaimana tanggapan umat-umat mereka terhadap seruan yang telah mereka sampaikan. Tentu saja tidak semua jawaban dari masing-masing umat mereka ketahui, karena mereka meninggal sebelum sebagain umat mereka.
Tetapi, para rasul adalah orang yang sangat tinggi budi pekertinya dan amat rendah hati di hadapan Allah Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Oleh sebab itu, dengan penuh rasa kehambaannya kepada Allah, mereka menjawab, “Bahwa mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang gaib”.
Allah menanyakan kepada para rasul, jawaban apa yang mereka terima dari umat yang telah mereka seru kepada agama-Nya. Allah tidak menanyakan kepada para rasul apakah mereka sudah menyampaikan risalah yang ditugaskan kepada mereka, atau belum? Hal ini menunjukkan bahwa para rasul itu benar-benar telah menunaikan tugas mereka dengan baik, yaitu menyampaikan agama Allah kepada umat mereka.
Akan tetapi sebagian dari masing-masing umat itulah yang tidak menerima ajakan dan seruan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam ayat hal ini juga bisa kita pahami bahwa Allah Subhanahu wata’ala tidak langsung memberikan pertanyaan kepada umat-umat dari pada rasul itu. Dengan demikian, pertanyaan itu bukan terbalik, misalnya, “Hai manusia jawaban apakah yang telah kamu berikan kepada rasul-rasul-Ku ketika mereka menyampaikan risalah-Ku kepada kamu sekalian?”
