Para Guru Besar Jogja: Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja

Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja
guru besar jogja
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id  – Guru-guru besar dan akademisi berbagai universitas di DIY yang tergabung dalam Forum 2045 menyampaikan seruan moral 2024 di Pendopo Pangeran Diponegoro, Sabtu (20/5/2023) pagi. Mereka menyerukan sembilan poin dengan tajuk Pemilu 2024: Rakyat Berdaulat, Politik Bermartabat.

Beberapa guru besar yang hadir yakni Prof Dr. Syaifur Rahman (UNY), Prof. Dr. Muhamad Chirzin (UIN), Dr. Khamim Zarkasih (UIN), Dr. Untoro Haryadi (Jana Badra), Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto (UNY), Prof. Dr. Heru Tjahyono (FEB UMY), Prof. Dr. Siti Chamamah (FIb UGM), Prof. Dr. Suwarsih Madya (UNY), Prof. Dr. Dimyati (UNY), Prof. Dr. Zaenal Bachrudin (Fak Peternakan UGM), Prof. Dr. Dudung Abdurahman (UIN) hingga Prof. Dr. Ali Agus (Fak Peternakan UGM). Tampak pula beberapa tokoh yang cukup lama dikenal seperti Chang Wendryanto dan Kardi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dr Untoro Haryadi, Ketua Forum 2045, mengatakan sejak tiga minggu lalu para guru besar berkumpul, dan menemukan risalah bahwa Indonesia sedang tak baik-baik saja. Mereka akhirnya memutuskan bergerak agar stakeholder tanah air bisa berkonsentrasi penuh pada pemilu 2024 menjadi proses yang baik, tonggak awal agar jalannya kembali pada maksud didirikannya negara.

“Kami melakukan seruan moral, agar 2024 nanti bukan menjadi ajang adu fisik atau hal-hal buruk lainnya namun adu gagasan untuk bangsa. Ini adalah kajian rutin yang kami lakukan di berbagai daerah. Ini hasil kajian akademisi, menemukan hal-hal seperti ini, kita berikan kontribusi akademik agar semua teredukasi. 20 Mei ini momen tepat berefleksi, seluruh elemen punya kontribusi untuk mencegah perpecahan seperti yang terjadi 2019 lalu. Kita harap 2024 kualitas pemilu jangan menurun lagi,” ungkapnya.

Forum 2045 menurut Untoro tidak membicarakan sosok tertentu untuk menjadi pemimpin namun sebuah gagasan. Ia pun mempersilahkan siapapun calon pemimpin untuk menyerap gagasan yang ditawarkan dalam forum tersebut.

“Kita tak bicara sosok tapi gagasan. Biarkan gagasan ditangkap calon pemimpin yang akan berkontestasi. Pemimpin yang punya gagasan, visi ke depan, bukan hanya yang semata menggalang kekuatan. Hikmah bukan jumlah. Demokrasi kita bahkan terlalu liberal dibandingkan Amerika saat ini, maka itu kami ingin kembalikan pada yang seharusnya,” ungkapnya lagi.

Sementara dalam sembilan seruan moral, diungkap ajakan mengembalikan demokrasi pada rakyat, melangkah serius mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni negara dengan ekonomi yang maju, tatanan negara yang berkeadilan sosial, lingkungan yang lestari, dan masyarakat yang sejahtera. Disampaikan pula seruan mewujudkan demokrasi Pancasila dengan mengutamakan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan keteladanan, dalam berkompetisi secara langsung, umum, bebas dan rahasia.

“Menyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan pemilu berjalan dengan tertib, aman, dan damai serta menjamin partisipasi seluruh rakyat, tidak disetir oleh segelintir elit oligarki ekonomi dan elit partai politik. Kami juga menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia, warga masyarakat digital (netizen) cerdas dan kritis, agar waspada tidak terpengaruh ujaran kebencian, fitnah, berita palsu, atau berbagai upaya adu domba yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa,” tegasnya. (Fxh).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *