Makna Kemenangan Erdogan bagi Turki dan dunia

Kemenangan Erdogan bagi Turki dan dunia
pendukung Recep Tayyip Erdogan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Faris Al-Fadat, pengamat hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menilai kemenangan presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan, bisa memperkuat perannya di kancah dunia. Namun, tidak banyak yang akan berubah dalam kepemimpinannya untuk rakyatnya.

Pada putaran kedua pemilihan presiden Turki pada Minggu (28/5), Erdogan mengalahkan pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu. Menurut data yang dihimpun, Erdogan sudah menghitung 99,43% suara. Hasil awal, yang diterbitkan oleh Dewan Pemilihan Tertinggi Turki (YSK) hari itu, menunjukkan bahwa Erdogan memperoleh 52,14% dari total suara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di sisi lain, Kilicdaroglu mendapatkan dukungan sebesar 47,86% dari keseluruhan suara. Menurut Faris kemenangan ini mengukuhkan posisinya untuk memimpin Turki sebagai presiden pada periode ketiga.

Sebagai gambaran, Erdogan telah memimpin Turki selama 20 tahun sejak terpilih sebagai perdana menteri tahun 2003-2014, dilanjurkan terpilih sebagai Presiden tahun 2014. “Meskipun tampaknya tidak akan banyak perubahan dalam gaya kepemimpinan Erdogan untuk lima tahun ke depan, namun kita akan menyaksikan penyesuaian yang akan dilakukan pemeirntah,” ujar Faris kepada Media Indonesia, Senin (29/5).

Menurut Wakil Rektor UMY ini, Erdogan hanya akan sedikit mengubah pendekatannya kepada rakyat. Mengingat ini untuk pertama kalinya dia tidak menang satu putaran.

Hampir setengah dari warga Turki dengan 47,86% yang ingin Erdogan diganti. Hal ini tentu akan menjadi evaluasi dari tim pemerintah mengenai gaya komunikasi publik dan cara dia memimpin.

Faris menambahkan beberapa program pemerintah juga boleh jadi akan ada perubahan prioritas atau penyesuaian. Hal ini disebabkan dampak dari pemilu tahun ini yang menunjukkan pembelahan dari masyarakat Turki.

“Mirip dengan beberapa negara yang politiknya terbelah, seperti di AS dan juga Indonesia (pada pemilu 2019), Turki kali ini menjukkan hal yang sama. Hal ini sudah ditujukkan oleh respon oposisi yang menolak dan mengecam hasil pemilu yang dianggak tidak fair dan tidak demokratis,” tururnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *