Keberlanjutan Harga Mati, Itulah Makna Cawe-Cawe Yang Sebenarnya

Makna Cawe-Cawe Yang Sebenarnya
Agustinus Edy Kristianto
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Saya pernah tulis pada 10 Mei 2023: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10232326943698844&id=1311891821

Ada bisnis sangat besar di situ.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada banyak kepentingan kakap di situ.

Ganti kepemimpinan, ganti kebijakan sama dengan petaka—bagi petahana.

Investasi hangus, pemain dikocok ulang, gunungan utang, konflik lahan, gugatan lingkungan, tuntutan hukum, nama rusak…

Semua itu bakal jadi mimpi buruk mereka.

Ada muatan spekulasi bisnis Xiang Guangda bersama Tsingshan Group-nya di bursa saham dan komoditas.

Ada Morowali Industrial Park yang berkongsi dengan Bintang Delapan Investama (grup usaha yang kabarnya ada jenderal kuat di dalamnya) beserta deretan pemain kawasan industri lainnya.

Ada duit Rp420,5 triliun (US$29 miliar) yang sudah ditanam China untuk bisnis nikel di Indonesia—bandingkan dengan gabungan AS, Kanada, Australia yang cuma Rp29 triliun.

Ada aset-aset yang sudah dijaminkan untuk margin atau pinjaman bank/lembaga keuangan.

Ada gaya hidup yang sudah kelewatan tinggi seolah mustahil untuk ditawar.

Ada jabatan dan fasilitas yang terlanjur enak diduduki.

Ada keserakahan tanpa batas.

Saya kutip ungkapan kolumnis Andy Home dalam “China’s Refined Nickel Imports Slump to Near 20-year Lows” (Reuters, 26 Mei 2023): “The two countries (Indonesia and China) are reshaping the global nickel landscape.”

Di bawah Jokowi, Indonesia dan China ibarat sekasur, sedapur, sesumur.

Kesimpulannya: KEBERLANJUTAN adalah harga mati!

Celakanya, dalam situasi segenting itu, saya justru geram dengan kubu perubahan.

Bukannya mengusung gugatan berkualitas terhadap isu strategis malah—entah tidak tahu, tidak peka, malu-malu atau masuk angin—mengusung data pembangunan JALAN.

Intinya: sebelum pemilu berlangsung, urusan nikel harus beres.

Sebab di situ tambang uangnya.

Akhir tahun ini harus terbentuk indeks harga nikel Indonesia—lagi diurus oleh PT Indeks Komoditas Indonesia (IKI) dan perusahaan berbasis London, Global Commodities Holdings Ltd (GCHL).

Tujuannya supaya bisa ‘menguasai’ bursa nikel global, terutama yang pasar nikel Kelas 2 (semacam olahan kasar)—mau buat seperti bursa London (LME) dan Shanghai

Kelas 2 penting karena China butuh keluar dari pasar Kelas 1 apalagi sejauh ini industri baterai kendaraan listrik butuhnya cukup Kelas 2.

Empat bulan pertama 2023, China sudah impor 2 juta ton dari Indonesia, naik 46% dari tahun lalu.

Itulah mengapa berbondong-bondong pejabat-pengusaha berbisnis kendaraan listrik sampai mengegolkan kebijakan subsidi kendaraan listrik.

Mereka tahu masa depan cuan ada di situ.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *