Resmi Dilantik Lagi, Erdogan Jadi Presiden Turki usai 20 Tahun Berkuasa

Turkey's President Recep Tayyip Erdogan (C) gestures next to Turkey's new Interior Minister Ali Yerlikaya (R) as he unveils the country's new cabinet at Cankaya Palace after he was sworn in as President in Parliament in Ankara on June 3, 2023. (Photo by Adem ALTAN / AFP)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Recep Tayyip Erdogan resmi dilantik menjadi presiden Turki untuk ketiga kalinya pada hari ini, Sabtu (3/6), memperpanjang kekuasaannya yang sudah mencengkeram negara itu sejak 20 tahun silam.

Erdogan mengucap sumpah jabatannya di hadapan parlemen pada Sabtu, setelah menghadiri upacara di luar ruangan, di mana ia memberikan penghormatan kepada tentara di tengah guyuran hujan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sebagai presiden, saya bersumpah atas kehormatan dan integritas saya, di hadapan bangsa hebat Turki, untuk bekerja dengan segenap kekuatan saya untuk melindungi keberadaan dan kemerdekaan negara, dan menjalankan tugas secara imparsial,” ujar Erdogan, seperti dikutip AFP.

Dalam sumpahnya, Erdogan juga berjanji tak akan melanggar supremasi hukum dan prinsip sekularisme yang ditanamkan oleh Mustafa Kemal Ataturk saat mendirikan Turki pada 100 tahun lalu.

Isu sekularisme memang menjadi salah satu ganjalan dalam kepemimpinan Erdogan yang dianggap kian otoriter setelah ia berkuasa selama dua dekade.

Sementara itu, Turki juga masih harus menghadapi berbagai tantangan lain, mulai dari perlambatan ekonomi hingga ketegangan dengan Barat.

Di jangka pendek, Erdogan juga harus mempersatukan kembali publik Turki yang terbelah dua setelah pemilu. Perpecahan ini sudah terlihat saat Erdogan mengucapkan sumpahnya di hadapan parlemen.

Kubu oposisi pendukung rival Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, sama sekali tak berdiri, sementara pendukung sang presiden riuh bertepuk tangan.

Dalam pemilu putaran pertama, Kilicdaroglu kalah tipis dari Erdogan, padahal survei-survei sebelumnya menunjukkan sang oposisi bakal unggul.

Di putaran kedua, Erdogan menang mutlak setelah berhasil menggalang dukungan dari capres yang menduduki urutan ketiga di pemilu awal, Sinan Ogan.

Dengan pelantikan ini, Erdogan sudah menjabat tiga periode kepresidenan. Namun, saat Erdogan pertama kali duduk di kursi presiden, Turki masih menganut sistem yang berbeda.

Saat itu, kekuasaan terbesar masih dipegang perdana menteri. Setelah itu, Erdogan menggelar referendum untuk mengubah konstitusi sehingga presiden menjadi pemegang kuasa mutlak.

Jika dihitung dari setelah konstitusi diubah, Erdogan sudah menjabat sebagai presiden Turki.

Secara keseluruhan, Erdogan sudah berada di pucuk kepemimpinan Turki selama lebih dari 20 tahun.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *