Ini Alasan Rasulullah SAW Tak Pernah Adzan, Berikut Penjelasannya

Rasulullah SAW Tak Pernah Adzan
adzan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Bilal bin Rabah adalah orang yang dipercaya kumandangkan Adzan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya. Namun, diketahui bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mengumandangkan Adzan seumur hidupnya.

Alasan Rasulullah SAW Tidak Pernah Adzan

Alasan dari perihal ini sebenarnya telah banyak didiskusikan oleh para cendekiawan Muslim. Salah satunya adalah Imam Besar Arab Saudi Syekh Assim Al Hakeem yang kemudian berpendapat bahwa Rasulullah SAW tidak pernah Adzan karena tanggung jawab yang ia emban untuk umatnya jauh lebih besar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tanggung jawabnya sebagai khalifah tidak dapat diemban oleh orang lain. Oleh karena itu, beliau meminta bantuan sahabatnya, Bilal bin Rabah, untuk mengumandangkan Adzan sebagai seruan salat.

“Rasulullah SAW tidak pernah mengumandangkan Adzan karena beliau sibuk dengan urusan yang lebih penting dan bernilai lebih besar bagi umatnya,” jelas Syekh Assim, seperti dikutip dari situs resminya, Selasa (6/6/2023).

Imam Nawawi dalam Kitab al-Majmu’ yang dikutip dari situs Kantor Wilayah Mufti Malaysia juga menyebutkan pernyataan Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu, Umar pernah menyampaikan,

لَوْ كُنْتُ أُطِيقُ الأَذَانَ مَعَ الْخِلافَةِ لأَذَّنْتُ

Artinya: “Jika aku mampu (memenuhi kewajiban) untuk mengumandangkan Adzan sekaligus (memenuhi tugas) sebagai khalifah, aku akan melakukannya.”

Alasan lain mengapa Rasulullah SAW tidak pernah Adzan adalah karena beliau adalah sosok yang konsisten dalam melakukan sesuatu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, waktu beliau sudah dihabiskan untuk urusan umat.

Hal ini membuatnya tidak dapat berkomitmen dalam hal lain, seperti mengumandangkan Adzan setiap waktu salat. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Izzuddin Abdul Salam dalam Kitab Ahasin al-Kalam.

Pendapat lain diungkapkan oleh al-Hattab dalam Kitab Mawahib al-Jalil. Menurutnya, lafaz Adzan yang mencakup klausa kewajiban merupakan salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW tidak pernah Adzan .

Lafaz, “Bersegeralah menuju salat,” dalam azab mengimplikasikan kewajiban yang harus segera dilakukan ketika diucapkan oleh Rasulullah SAW. Panggilan beliau memiliki nilai wajib dan beliau ingin melindungi umatnya dari hukuman yang disebutkan dalam Surah An-Nur ayat 63 yang berbunyi,

لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menyelinap di antara kamu dengan bersembunyi, maka hendaklah orang-orang yang menentang perintah Rasul-Nya takut akan mendapat fitnah atau azab yang pedih.”

Terakhir, alasan lain mengapa Rasulullah SAW tidak pernah Adzan adalah karena lafaz Adzan itu sendiri merupakan kesaksian. Imam al-Naisaburi dalam Nur al-Absor menyatakan,

“Memberikan kesaksian kepada Nabi (SAW) juga merupakan bagian dari Adzan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak pantas baginya untuk memberikan kesaksian kepada dirinya sendiri.”

Sebetulnya, Rasulullah SAW pernah mengumandangkan Adzan dalam beberapa kesempatan, meskipun bukan dalam konteks seruan salat. Berdasarkan beberapa hadits yang dikutip dari buku Tadihul Adillah 4 karya H. Muhammad Syafi’i Hadzami, Rasulullah SAW mengumandangkan Adzan dalam beberapa kejadian.

Salah satunya disebutkan dalam riwayat dari Abu Rafi Radhiyallahu’anhu, di mana Nabi Muhammad SAW terlihat mengucapkan Adzan di telinga seseorang yang baru lahir.

Begitulah kurang lebih pembahasan mengenai alasan Rasulullah tidak pernah Adzan . Semoga bermanfaat dengan menambah khazanah pengetahuan kita ya,

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *