Meneladani Dimensi Altruistik Nabi Ibrahim dan Ismail

Dimensi Altruistik Nabi Ibrahim dan Ismail
Ahmad Sastra
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Sastra

Hajinews.id – Altruisme atau altruistik adalah konsep yang menggambarkan sikap untuk bertindak demi kesejahteraan orang lain, bahkan seringkali harus mengorbankan kepentingan diri sendiri. Altruisme ditandai oleh niat yang tulus dan ikhlas untuk membantu orang lain atau berkontribusi pada kebaikan. Individu yang memiliki sifat altruistik mungkin terdorong oleh empati mendalam terhadap orang lain, rasa tanggung jawab sosial, atau nilai-nilai moral. Pribadi altruistik tidak hanya sampai pada simpati, namun empati yang melahirkan sikap dan tindakan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Altruisme dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari tindakan kecil sehari-hari dalam membantu dan berbuat baik kepada orang lain hingga tindakan yang lebih besar, seperti menjadi relawan, memberikan sumbangan filantropi, atau bahkan pengorbanan diri demi kebaikan orang lain. Altruisme bisa dilakukan siapa saja untuk kebaikan apa saja. Altruisme bersifat universal dengan memahami bahwa nilai-nilai kemanusiaan adalah bagian dari misi semua orang.

Teori-teori tentang altruisme masih menjadi perdebatan di antara para peneliti dalam bidang psikologi, sosiologi, dan filsafat. Beberapa berpendapat bahwa altruisme dipicu secara intrinsik oleh keinginan untuk membantu orang lain, sedangkan yang lain berpendapat bahwa tindakan altruistik juga dapat dipengaruhi oleh faktor seperti reciprocité (balasan timbal balik), penguatan sosial, atau kepuasan pribadi. Artinya banyak faktor pendorong bagi orang yang melakukan kebaikan bagi orang lain. Termasuk dorongan spiritual juga menjadi aspek penting bagi lahirnya karakter altruistik ini.

Terlepas dari motivasi yang mendasarinya, altruisme memainkan peran penting dalam hubungan antarmanusia, memfasilitasi kerjasama, empati, dan solidaritas. Altruisme juga dapat berkontribusi pada perbaikan masyarakat secara keseluruhan dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang paling rentan.

Perlu dicatat bahwa altruisme tidak boleh disamakan dengan altruisme tanpa syarat, yang mengacu pada kecenderungan untuk membantu orang lain tanpa harapan reciprocité (timbal balik) atau penghargaan. Meskipun altruisme tanpa syarat terlihat ideal, menerapkannya dalam semua situasi dapat sulit dan menimbulkan pertanyaan kompleks tentang batasan dan konsekuensi dari bantuan tanpa pamrih. Idealnya sifat altruistik ini didorong oleh energi spiritual, dalam Islam disebut ridho Allah.

Secara umum, altruisme adalah perilaku yang melibatkan kepedulian terhadap orang lain dan upaya untuk mempromosikan kesejahteraan mereka, bahkan jika itu mengorbankan kepentingan diri sendiri. Ini adalah sifat yang dihargai dalam banyak budaya dan dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan solidaritas.

Sebagai agama sempurna, Islam juga mengajarkan dan mendorong praktik altruistik dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip ajaran Islam mendorong umat Muslim untuk berlaku baik terhadap sesama manusia dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Beberapa konsep dalam Islam yang berkaitan dengan altruisme antara lain: Pertama, Zakat. Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada mereka yang kurang beruntung. Ini adalah bentuk zakat yang diwajibkan untuk diberikan kepada golongan tertentu seperti fakir miskin, orang-orang yang terlilit hutang, para musafir yang terjebak, dan lain-lain. Praktik zakat mendorong kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi orang-orang yang kurang beruntung dalam masyarakat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *