Tips dan Perlengkapan yang Harus Dibawa Jamaah Haji selama Armuzna

persiapan Armuzna
persiapan Armuzna
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Menjelang puncak ibadah haji, prosesi jamaah yang sering disebut Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), jamaah dalam kondisi fisik dan mental yang prima harus mempersiapkan diri. Dalam ritual di mana jemaah mulai bergerak menuju Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah, mereka harus mempersiapkan kebutuhan yang akan membantu kelancaran ibadah.

Terkait persiapan Armuzna, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung (Kanwil Kemenag), Puji Raharjo, memberikan tips dan pesan kepada jemaah haji Indonesia. Hal itu disampaikannya pada Sabtu (24/6/2023) saat mengunjungi jemaah haji Lampung di Kiswah Tower Hotel Makkah City.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Mari persiapkan ibadah pada puncak haji dengan sebaik-baiknya. Persiapkan perlengkapan yang diperlukan,” katanya saat dihubungi NU Online melalui telepon, Ahad (25/6/2023) pagi.

Ada 3 bagian perlengkapan yang mesti diperhatikan jamaah. Pertama, pakaian yang dikenakan selama proses Armuzna. Perlengkapan tersebut meliputi pakaian ihram, sabuk, gelang identitas, gelang maktab, dan identitas lainnya.

“Kedua, tas paspor juga tidak boleh tertinggal. Bisa diisi kartu kesehatan, buku doa, dompet, dan obat-obatan serta multivitamin untuk 5 hari,” imbaunya.

Perlengkapan ketiga, yakni tas tenteng yang bisa diisi berbagai peralatan seperti baju dan pakaian ganti. Pakaian bisa seperti baju koko, kain ihram cadangan, Al-Qur’an, telepon seluler dilengkapi charger atau power bank.

Tak perlu membawa kasur dan bantal karena panitia sudah menyiapkan sarana tersebut di Mina. Jamaah juga diingatkan untuk membawa perlengkapan shalat seperti sajadah, pakaian dalam, perlengkapan mandi, makanan pelengkap atau ringan, dan plastik kresek untuk pakaian kotor.

Puji juga mengajak jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. “Kita harus menjaga kesehatan kita dan memastikan bahwa kita dalam kondisi prima untuk menjalankan ibadah haji,” imbaunya.

Persiapan fisik dan mental bisa dilakukan dengan tidak menforsir tenaga untuk ibadah sunnah. Terlebih ibadah yang memiliki risiko tinggi seperti mencium hajar aswad, shalat di hijir Ismail, dan ibadah-ibadah lain yang diikuti banyak jamaah.

Pada kesempatan tersebut, Puji juga menambahkan bahwa selama periode Armuzna, jamaah haji akan mendapatkan layanan konsumsi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Konsumsi ini mencakup 15 kali makan dan 1 kali snack berat.

Sebagai informasi, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 19 Juni 2023. Karenanya, wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan Selasa, 27 Juni 2023. Jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan dari hotel mereka masing-masing menuju Arafah pada 26 Juni 2023.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *