Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Sikap kenegarawanan elit Partai Demokrat dan PKS diuji terkait penentuan sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Demikian disampaikan analis politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat, menanggapi usulan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menjadikan Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies.
Jika duet Anies-Yenny jadi diusung maka berarti Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di luar kader tiga partai anggota koalisi.
“Kalau AHY sosok yang negarawan, kemudian PKS yang negarawan, mereka harus menerima. Nah ini justru jadi kunci, dua capres-cawapres bukan orang dari tiga partai koalisi,” kata Cecep saat dihubungi, Senin (26/6/2023).
Menurut dia, menujuk figur Yenny yang tidak terafiliasi dengan salah satu partai anggota KPP sebagai cawapres Anies ada bagusnya, di antaranya tidak akan membuat kecemburuan di antara mereka.
Ia berpendapat jika Anies memilih AHY sebagai cawapres maka akan menimbulkan ketidakharmonisan di antara Nasdem, PKS dengan Demokrat.
“Ini justru jadi titik temu sebenarnya saling menguatkan. Antara tiga partai ini dipasangan capres cawapres yang diusung oleh meraka,” ujarnya.
“Jadi enggak ada beban dari ketiganya gitu,” tambahnya.
