Virus Qurban

Virus Qurban
Virus Qurban
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Joko Intarto

Hajinews.id – Lama tak berkomunikasi, Pak Efrizal Ali tiba-tiba ‘halo-halo’ sore tadi. Dengan bangganya, ia memamerkan kandang kambing komunal milik warga desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, yang mendekati selesai.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kandangnya cukup besar. Mampu menampung 160 ekor kambing/domba. Sumbangan PT Pupuk Kujang (Persero), dari program TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan).

Desa Sarireja memang salah satu desa binaan BUMN tersebut sejak lima tahun lalu. Berawal dari kemitraan untuk ujicoba pupuk buah nanas, desa Sarireja akhirnya menjadi desa penghasil buah nanas terbesar di Jawa Barat.

Selain menghasilkan buah segar yang dipasarkan ke modern market di Jakarta dan Bandung, desa Sarireja juga mulai membudidayakan ternak domba. Ternak itu diberi pakan utama yang diolah dari fermentasi limbah kulit nanas. Sisanya hijauan rumput odod.

Untuk menginspirasi warga desa Sarireja, pada Desember tahun lalu, saya membeli dua ekor anakan domba untuk dipelihara beberapa bulan hingga siap untuk qurban dua-tiga hari. Anak domba itu saya beli dengan harga domba qurban senilai Rp 3,5 juta per ekor.

Membeli kambing lima bulan sebelum qurban adalah model yang saya kembangkan sejak tahun 2022. Pola ini saya tawarkan kepada Lazismu Grobogan, Jawa Tengah. Dengan membeli lunas H-5 bulan,  peternak di desa tidak perlu pusing dengan modal. Semua modal kerjanya sudah tersedia: Bibit, pakan, dan biaya tenaga kerja. Bahkan masih bisa untuk Rp 750.000 – Rp 1.000.000 per ekor.

Pada hari Qurban, kambing yang telah dipotong juga tidak perlu dikirimkan ke alamat saya. Semua didistribusikan kepada warga desa, khususnya warga miskin. Lazismu Grobogan yang mengambil alih masalah distribusi. Daging kambing akan dikirimkan ke desa-desa di tengah hutan, perbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora.

Ada 19 orang yang kemudian tertarik dengan konsep itu. Tahun ini, lebih banyak lagi: Mencapai 30 orang. ”Tahun depan kami targetkan bisa melayani 50 orang dengan menambah kapasitas kandang,” kata Andi Waluyo, manager Lazismu Grobogan.

Saya jelaskan konsep itu kepada Pak Ali, ketika berkunjung ke desanya akhir tahun lalu. Untuk menginisiasi, saya membeli dua ekor domba milik warga Sarireja. ”Domba yang Bapak beli sekarang gemuk banget. Kalau dijual mungkin berharga Rp 4 juta,” kata Pak Ali.

”Apakah pola yang saya perkenalkan ada yang meniru?” tanya saya.

”Alhamdulillah, warga di sini sekarang sudah paham. Sudah ada beberapa yang berkomitmen membeli domba qurban dengan pola lunas H-5 bulan. Kami akan pelihara di kandang baru untuk qurban tahun 2024,” jelas Pak Ali.

Membeli hewan qurban memang ada banyak cara. Kalau membelinya hari ini, yang untung besar sudah pasti pedagang hewan. Kalau mau membantu para peternak miskin di desa, belilah lima atau enam bulan sebelum qurban. (jto)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *