Pertemuan Puan-Anies di Mekkah Dapat Pujian Nasdem: yang Tak Bagus Buzzer Sering Bikin Hoaks

Pertemuan Puan-Anies di Mekkah Dapat Pujian Nasdem: yang Tak Bagus Buzzer Sering Bikin Hoaks (foto ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) Anies Baswedan dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Arab Saudi, usai melakukan lempar jumrah, pada Kamis (29/6) pukul 19.30 waktu Saudi Arabia.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyambut baik pertemuan Anies dan Puan. Hal itu, sebagai bentuk saling menghargai meskipun saat ini berbeda pilihan politiknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Yo bagus. Puan bertemu AHY bagus. Anies bertemu Puan bagus. Anies bertemu Ganjar bagus. semua bagus. Yang tidak bagus prilaku para buzzer yang sering membolak-balikkan fakta, sering bikin berita hoaks, komentarnya selalu negatif, bahkan sering memfitnah,” kata Gus Choi, saat dikonfirmasi, Jumat (30/6).

“Ayo kira berlomba berkomentar, berimplikasi dan berkompetisi yang baik. Ayo adu gagasan, bukan adu kekuasaan dan uang. Bukan adu hoaks dan fitnah. Ayo saling menghormati dan menghargai pilihan calon dan pilihan koalisi,” sambung dia.

Gus Choi mengatakan, biarkan rakyat yang menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin di 2024 mendatang. Oleh karena itu, pertemuan dan silaturahmi harus tetap dilakukan meski berbeda jalan politik.

Lebih lanjut, dia pun menyinggung bagaimana dinamika pada Pilpres 2019 silam. Di mana, salah satu paslon tidak menerima kekalahannya. Bahkan, tidak mau memberikan ucapan selamat kepada paslon yang memenangkan kontestasi saat itu.

Namun, anehnya paslon yang tidak terima itu, saat ini bergabung dengan kabinet pemerintahan. Gus Choi pun berharap, agar hal itu tidak terjadi di Pilpres 2024 mendatang.

“Biarkan rakyat yang menentukan siapa yang terpilih, yang terpilih kita hormati dan kita terima. Yang kalah enggak boleh marah. Harus terima dan mengucapkan selamat. Tidak seperti pilpres tahun 2019 yang kalah marah dan tidak mau mengucapkan selamat, tapi tiba-tiba ikut gabung dalam kabinet,” imbuh dia.

Gus Choi mengatakan, biarkan rakyat yang menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin di 2024 mendatang. Oleh karena itu, pertemuan dan silaturahmi harus tetap dilakukan meski berbeda jalan politik.

Lebih lanjut, dia pun menyinggung bagaimana dinamika pada Pilpres 2019 silam. Di mana, salah satu paslon tidak menerima kekalahannya. Bahkan, tidak mau memberikan ucapan selamat kepada paslon yang memenangkan kontestasi saat itu.

Namun, anehnya paslon yang tidak terima itu, saat ini bergabung dengan kabinet pemerintahan. Gus Choi pun berharap, agar hal itu tidak terjadi di Pilpres 2024 mendatang.

“Biarkan rakyat yang menentukan siapa yang terpilih, yang terpilih kita hormati dan kita terima. Yang kalah enggak boleh marah. Harus terima dan mengucapkan selamat. Tidak seperti pilpres tahun 2019 yang kalah marah dan tidak mau mengucapkan selamat, tapi tiba-tiba ikut gabung dalam kabinet,” imbuh dia.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *