Terbongkar! Ini Alasan Fisik Nabi Muhammad SAW Tidak Boleh divisualkan, Habib Rizieq: Dapat Membahayakan…

Fisik Nabi Muhammad SAW Tidak Boleh divisualkan
Nabi Muhammad SAW
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang mulia yang diutus ke bumi dengan akhlak yang sempurna. Karena akhlaknya yang tinggi, Sayyidah Aisyah membandingkan akhlaknya bagaikan Alquran.

Selain standar akhlaknya yang sempurna, keagungan fisik Nabi Muhammad SAW juga memiliki kesempurnaan tersendiri dibanding manusia lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kesempurnaan fisik Nabi Muhammad telah dijelaskan dalam banyak hadits dan buku otentik tentang hidung, alis, mata, mulut, telinga, dll.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan yang sering dilontarkan di masyarakat: Mengapa gambaran fisik Nabi Muhammad tidak boleh digambarkan seperti yang dijelaskan dalam Hadits?

Inilah tiga alasan dalam Islam mengapa fisik Nabi Muhammad SAW tidak boleh divisualkan dan disiarkan ke berbagai media.

Dilansir dari YouTube Markaz Syariah Tv pada Senin, 3 Juni 2023, berikut inilah penjelasan Habib Rizieq Syihab.

1. Dapat Membahayakan Aqidah

“Melukis Nabi Muhammad SAW bisa membahayakan aqidah. Kenapa ? karena nanti lukisan tersebut bisa dikultuskan, disakralkan, pada akhirnya nanti akan menjadi sesembahan. Nah sekarang kita lihat ada tidak agama lain yang tuhannya dilukis ?, terus setelah dilukis diapakan ? disembah !.” ungkap Habib Rizieq Syihab.

“Nah itu berbahaya. Maka itu ahlussunnah waljamaah sepakat haram memvisualkan Nabi. entah itu dengan lukisan atau dengan film. Maka kalau ada film tentang Nabi Muhammad, tidak pernah ditampilkan sosoknya,” ungkapnya lagi.

Selanjutnya dari penjelasan beliau, bahwa Adapun mengenai Nabi Nabi yang lain ada yang digambarkan karena masih ada pendapat yang membolehkannya. Namun terkhusus untuk gambar Nabi Muhammad SAW sepakat Ahlussunnah waljama’ah tidak boleh dilukiskan dan divisualkan.

2. Dapat berpotensi menghina Nabi Muhammad

“Sehebat apapun seorang pelukis kalau diberikan data data fisik nabi sesuai hadits, tetap saja hasil lukisannya tidak ada yang sempurna. Di Dalam lukisannya akan ada kekurangan. Nah begitu dia melukis kemudian terjadi kekurangan didalam menggambarkan Nabi Muhammad, maka itu menjadi penghinaan buat Nabi Muhammad,” ungkap eks pimpinan FPI tersebut.

Habib Rizieq pun menambahkan, bahwa fisik Nabi Muhammad terlalu sempurna untuk dilukiskan oleh tangan tangan manusia yang penuh dengan kekurangan.

“Cukup itu digambarkan dengan hadits hadits dan kitab kitab, jangan kita tuangkan dalam bentuk lukisan. Oleh karena itu yang memiliki bakat melukis, jangan sampai punya cita cita melukis Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya lagi.

3. Melukis hukumnya bagian dari khilafiyah/perbedaan pendapat ulama

“Kalau yang namanya melukis itu menjadi tempat perbedaan diantara ulama, maka tidak pantas rupa Nabi kita dituangkan dalam satu perkara yang justru menjadi perbedaan diantara ulama. Jangankan wajah Nabi, itu wajah kita masih perbedaan pendapat dikalangan ulama, ada yang membolehkan, memakruhkan, mengharamkan, membolehkan dengan syarat. Kira kira jelas tidak ?,” tutup Habib Rizieq Syihab.

Demikianlah 3 alasan dalam islam mengapa rupa Nabi Muhammad SAW tidak boleh dilukis ataupun divisualisasikan dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *