Pimpinan MPR Minta Kemenag Protes Resmi ke Saudi soal Insiden Armina

Pimpinan MPR Minta Kemenag Protes Resmi ke Saudi soal Insiden Armina (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menyayangkan sederet persoalan di ibadah haji tahun ini. Yandri meminta Kementerian Agama (Kemenag) memberi kritik resmi kepada Arab Saudi terkait sejumlah kekurangan.

“Pertama kita memang menyayangkan beberapa persoalan serius di pelaksanaan ibadah haji tahun ini, terutama di puncak musim haji di Arafah, Musdalifah, Mina. Dan dalam putaran pelaksanaan ibadah haji, tragedi Musdalifah itu baru ini yang terbesar,” Yandi di Gedung MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, DPR RI, Senin (10/7/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Yandri menyebut Kemenag memang memiliki tanggung jawab penuh ke jemaah haji Indonesia. Meski demikian, ia tak ingin penyelenggara di Arab Saudi lepas tangan, terutama dari segi pengadaan makan hingga bus.

“Yang kami ketahui bahwa pengadaan makanan, tenda, bus, itu mutlak dan hak penuh dari perusahaan Saudi Arabia. Nah oleh karena itu, supaya ini tidak terulang kembali, kami meminta ada protes resmi atau semacam koreksi keras kepada pemerintah Saudi,” ujar Yandri.

“Dan itu kami melihat Menag secara spontan sudah melakukan itu ketika masih memakai pakaian ihram, tapi menurut saya biar lebih resmi nanti secara real itu digugat secara resmi kepada perusahaan yang menurut kami tidak bertanggung jawab,” sambungnya.

Yandri mengatakan pemerintah Arab Saudi sudah meminta maaf terkait kurangnya pelayanan di Arafah, Musdalifah dan Mina. Menurutnya hal itu bisa dijadikan patokan supaya ibadah haji di 2023 tak terulang kembali di masa depan.

“Dan kami juga untuk memastikan ini supaya kita tidak dikibuli kembali di tahun-tahun depan, kita minta Kemenag ketika melakukan kontrak itu didetailkan hak dan kewajiban,” ucap Yandri.

“Jadi jangan sampai nanti kontraknya ada makanan di situ, tapi kalau tidak ada makanan apa akibatnya, kan belum tertera secara jelas,” pungkasnya.

Menag Sampaikan Sederet Masalah di Armina

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah melakukan pertemuan khusus sebelum menghadiri Hafl al-Haj al-Khitamy 1444 H, acara perayaan selesainya puncak haji, di Kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Jumat (30/6/2023) malam. Dalam pertemuan itu, Menag Yaqut membahas layanan ke Armina.

“Menag menemui secara khusus Menteri Haji Arab Saudi Taufiq sebelum mengikuti perayaan atas selesainya penyelenggaraan haji 1444 H,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, dalam keterangan tertulis, Minggu (2/7/2023).

Dalam pertemuan itu, Menag Yaqut menyampaikan apresiasi atas sejumlah kemudahan yang diperoleh jemaah haji Indonesia selama beribadah haji. Tak hanya itu, Menag Yaqut juga menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi jemaah haji Indonesia, khususnya saat di Muzdalifah dan Mina.

“Layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq dan pihak Saudi. Karenanya, Menag menyampaikan sejumlah masalah yang muncul kepada Menhaj Saudi,” sebut Hilman.

Ada sejumlah masalah yang dialami jemaah haji Indonesia, antara lain keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Jemaah terakhir bisa kita berangkatkan ke Mina pada pukul 13.30 waktu Arab Saudi. Hal ini menyebabkan jemaah kepanasan saat di Muzdalifah. Mashariq yang bertanggung jawab dalam mobilisasi jemaah gagal memenuhi target untuk segera membawa jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

Masalah lainnya yaitu saat jemaah berada di Mina. Sanitasi di sejumlah maktab yang dihuni jemaah haji Indonesia sangat buruk. Air bersih di dapur di sejumlah maktab tidak keluar. Hal ini berakibat pada keterlambatan penyiapan makanan dan distribusinya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *