Krisis Beras Ancam Dunia, India Pertimbangkan Larang Ekspor Beras

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ancaman “kiamat” beras datang dari India. Negara itu dilaporkan sedang mempertimbangkan rencana untuk melarang ekspor beras.

India sendiri adalah pemasok beras utama dunia. Larangan ekspor bisa melambungkan harga dan mengurangi pasokan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengutip Independent, Senin (17/7/2023), pemberitaan ini bermula dari laporan Bloomberg. Sumber menyebutkan bagaimana pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi sedang mendiskusikan rencana untuk melarang ekspor semua beras non-Basmati.

Jika larangan ini diterapkan, langkah itu akan membuat India melarang 80% berasnya. India sendiri menyumbang lebih dari 40% ekspor beras dunia.

Dimuat lama yang sama, langkah itu bertujuan untuk membatasi risiko inflasi yang meningkat. Konsumen India saat ini berjuang melawan harga yang sangat tinggi dengan sayur mayur seperti tomat naik 400%.

Sementara itu, negara-negara yang mengimpor beras dari India mengaku telah memberi perhatian khusus. Salah satunya Inggris, yang mengimpor senilai 127 juta pound atau setara Rp 2,5 triliun.

“Seiring dampak yang semakin parah, maka kelangkaan akan menaikkan harga makanan pokok yang kita impor dari luar negeri, yang tidak bisa kita tanam di sini saja,” kata Gareth Redmond-King dari Unit Kecerdasan Energi dan Iklim yang berbasis di London.

Wacana larangan ini juga muncul di tengah kekhawatiran global atas dampak fenomena cuaca El Nino yang mengganggu pada pertanian, yang semakin menambah tekanan pada harga. Peristiwa cuaca siklik di Samudra Pasifik diketahui meningkatkan panas dan dapat memicu cuaca ekstrim.

India pun telah bergulat dengan gelombang panas berulang dan musim hujan yang tidak menentu, berdampak pada produksi pertanian. Kekeringan yang lebih panjang dan musim hujan yang lebih lebat pasalnya berdampak buruk pada produksi tanaman.

Ketakutan akan kekurangan juga menimbulkan penimbunan. Beras berfungsi sebagai makanan pokok bagi sekitar setengah dari populasi dunia, dengan Asia saja menyumbang sekitar 90% dari konsumsi beras dunia.

Negara importir seperti disebut telah menimbun stok beras tahun ini. Indonesia, China dan Filipina disebut di antaranya.

“Memotong emisi menjadi nol bersih adalah satu-satunya cara menghentikan perubahan iklim untuk membatasi pemanasan dan menghindari dampak yang lebih buruk,” tambah Redmond-King.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *