Surya Paloh di Atas Angin

Surya Paloh di Atas Angin
Surya Paloh
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Nasmay L. AnasWartawan Senior

Hajinews.id – SURYA Paloh di atas angin. Paling tidak begitulah pandangan sebagian orang melihat sejumlah perkembangan dalam dinamika politik nasional dalam beberapa hari belakangan ini.

Betapa tidak, Presiden Joko Widodo justru mengundang – ada yang membahasakan dengan kata “memanggil” – Surya Paloh ke Istana, setelah Ketum Partai Nasdem itu melancarkan kritik keras terhadap kebijakan Jokowi soal revolusi mental. Seperti dilontarkannya saat kegiatan Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Gelora Bung Karno, pada Ahad (16/7/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Revolusi mental, menurut Surya Paloh, sejalan dengan visi Nasdem dalam menyongsong perubahan yang akan membuat bangsa dan negara ini mengalami kemajuan yang pesat. Sehingga dia all out memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi.

Tidak hanya dukungan partai, bahkan seluruh potensi yang dia miliki. Termasuk media Metro TV dan Harian Suara Indonesia, untuk mendukung pemerintahan Jokowi.

Tapi “sayang seribu sayang” – begitu istilah Surya Paloh dalam pidato politiknya di Gelora Bung Karno (GBK) beberapa hari lalu – ternyata hal itu tidak berjalan sesuasi harapan. Sehingga dirinya membangun slogan “perubahan” dalam menyongsong penyelenggaraan pemilu 2024. Dengan menetapkan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) pilihan Nasdem.

Langkah Surya Paloh yang menetapkan Anies Baswedan sebagai Bacapres tanpa terlebih dahulu mendiskusikannya dengan Jokowi bisa dipandang sebagai sebuah pembangkangan terhadap presiden. Sebagai ketua umum partai yang berada dalam lingkaran kekuasaan pendukung Jokowi sejak pemilu 2014, sikap “mbalelo” yang diambil Surya Paloh tentu membuat marah Jokowi.

Karenanya Jokowi dianggap telah memberikan peringatan keras kepada Paloh dengan dengan beberapa keputusan yang di mata banyak orang merupakan hukuman atas sikap mbalelonya itu. Pertama, penersangkaan Johny G. Plate yang saat itu menjabat Menkominfo yang juga tidak lain adalah Sekjen Partai Nasdem.

Terlepas dari adanya tindakan pidana korupsi yang dituduhkan kepadanya, hal itu tidak bisa dilepaskan dari keputusan presiden memberikan hukuman terhadap Surya Paloh maupun Nasdem.

Kedua, tersiarnya isu bahwa kader Nasdem yang lain – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar – juga akan dihadapkan pada kasus hukum yang sama. Sebagai bagian dari tudingan yang sering dihadapkan pemerintah. Yaitu merangkul kawan koalisi dan memukul lawan oposisi.

Ketiga, tidak diundangnya Surya Paloh dalam pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai politik pendukung pemerintahan di Istana Negara, Selasa (02/05/2023). Satu kenyataan yang membuat kecewa Bos Media Indonesia grup itu. Sehingga dengan terus terang dia menyatakan, presiden mungkin tak lagi menganggap partainya sebagai pendukung pemerintah.

Keempat, tidak diundangnya Surya Paloh oleh Jokowi dalam pesta besar-besaran nan meriah pernikahan putera bungsunya Kaesang Pangareb dan Erina Gudono, di Solo, 10 Desember 2022 silam. Kepada wartawan Ketum Nasdem itu berdiplomasi bahwa dia tidak bisa hadir dalam pesta pernikahan Kaesang dengan Puteri Indonesia DIY 2022 itu, karena dia sedang menjalani perawatan kesehatan di Jerman.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *