Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Memulai bisnis memang menjadi impian sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang lelah bekerja penuh waktu.
Namun, tidak semua orang bisa sukses di bisnis mereka. Karena pada dasarnya dibutuhkan banyak usaha agar sebuah bisnis bisa bertahan.
Terkadang mereka bertahan, melalui pasang surut bisnis, tetapi tidak cukup kuat untuk berinovasi demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Masalah bisnis sebenarnya sudah ada sejak zaman Nabi, padahal Nabi adalah seorang pebisnis handal.
Dikenal sebagai penggembala dan pedagang. Para nabi telah mengajarkan kita banyak hal yang bisa diamalkan.
Dari Nabi kita bisa belajar bagaimana menjadi pengusaha sukses.
5 tips sukses berbisnis ala Rasulullah, dikutip dari Tik Tok @weliantanoyo.
Pertama adalah jujur, Rasulullah SAW tidak pernah berbuat curang dalam bisnisnya. Tidak ada kata mengurangi takaran dalam timbangan.
Sebaliknya, di zaman sekarang mengurangi timbangan seolah menjadi hal wajar dan banyak dilakukan.
Alasannya tentu saja untuk meraup keuntungan lebih banyak. Namun jika disadari, ternyata itu sangat bertentangan dengan kebiasaan Rasul pada masanya.
Tak hanya mengurangi takaran, masih banyak kecurangan lain yang dilakukan oleh pedagang-pedagang.
Walaupun, masih ada pedagang jujur yang mengamalkan atau mencontoh tips sukses berbisnis ala Rasulullah SAW.
Lebih dari itu, di zaman Rasulullah SAW dirinya selalu berkata jujur dengan kondisi barang dagangannya. Sekalipun itu jelek, pastilah akan dikatakan jelek.
Kedua, selalu bersikap ramah, santun dan selalu tersenyum terhadap yang membelinya.
Banyak yang lupa, bahwa senyuman dan keramahan itulah yang akan memberikan kenyamanan untuk pelanggan.
Ibarat tanpa promosi, mereka bisa kembali tanpa diminta. Itu semua karena bagaimana kita bersikap dan memperlakukan mereka.
Ketiga, tidak lupa untuk tetap tepat waktu dalam beribadah. Sesibuk apapun si pedagang jangan sampai lupa dalam ibadahnya.
Setidaknya begitu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam tips sukses berbisnis pada zamannya.
Keempat, tabligh yaitu tegas dalam menyampaikan keadaan berdagang tanpa menyembunyikan fakta.
Buah yang busuk katakan busuk, manis katakan manis. Kurang lebih begitu jika diartikan secara sederhana.
Kelima, fathanah yaitu mengetahui barang yang dijual, sehingga komunikasi bisa makin lancar dan mempermudah pembeli untuk menemukan barang yang diperlukan.***
