Disway: Testosteron Prostat

Pisang dan telur, 2 dari 11 makanan sehat yang bisa meningkatkan hormon testosteron pria.-Ilustrasi-Pixabay-
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Besan sahabat Disway itu dokter urologi. Ia menyarankan untuk konsultasi dulu ke dokter lain di Jakarta yang lebih ahli. Yang pernah menjadi dokter kepresidenan: Prof Rainy Umbas. Sudah senior. Tidak tiap hari buka praktik. Itu pun sehari hanya mau menerima 10 pasien.

Prof Umbas-lah yang mencegahnya operasi. “Punya uang kan?” tanyanya seperti diingat sahabat Disway. “Suntik hormonal saja,” katanya. Ia marah kepada dokter yang menyarankan operasi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seberapa mahal?

“Sekitar 10-15 juta,” ujarnya. Sekali suntik. Sebulan sekali. Selama enam bulan. Lalu diteruskan dengan suntik ”pemeliharaan” tiap tiga bulan.

Hasilnya: setelah tiga bulan PSA-nya yang 54 menjadi tinggal 3,9. Lalu turun lagi tinggal 0,7. “Sekarang tinggal 0,005,” ujarnya.

Kemarin saya makan siang dengannya. Di dekat kantornya di Halim. Sekalian saya ingin melihat stasiun kereta cepat yang di Halim: di mana lokasi persisnya dan sudah seperti apa.

Di makan siang itu saya memesan karedok, kangkung polos, brokoli rebus, mantou kukus, dan daging lada hitam. Ia menambah gurami goreng kering. Saya menambah nasi. Ia membawa nasinya sendiri: nasi porang.

Ia memang lagi menghindari karbohidrat. Tidak makan nasi dan makanan berbahan tepung terigu. Ia juga menghindari gula. Badannya turun 15 kg selama 3 bulan. Sudah mulai main golf lagi.  Minggu depan sudah akan ke Singapura: tanda tangan bisnis di sana.

Ketika ia tidak bisa tidur dulu air kencing dikeluarkan dari badan secara paksa. Kemaluannya dimasuki kateter. Langsung ke kandung kemih. Kencingnya lewat selang itu. Tiga bulan lamanya terus seperti itu. Tersiksa. Kalau duduk sakit. Tapi lebih sakit lagi pikirannya: ketika ditemukan ada kanker di prostatnya.

Kini semua sudah lewat. Saya begitu ingin tahu bagaimana bisa suntik hormonal mampu mengatasi kanker prostat.

Saya hubungi sahabat Disway yang lain: Ketua IDI Surabaya, Prof Dr Brahmana. Ia menyarankan saya ke ahlinya saja langsung: Dr.dr. Lukman Hakim. Ahli prostat di Surabaya. Urolog. S-1 dan S-2 nya di Unair.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *