Disway: Testosteron Prostat

Pisang dan telur, 2 dari 11 makanan sehat yang bisa meningkatkan hormon testosteron pria.-Ilustrasi-Pixabay-
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Doktornya di Belgia: bio medik. Ia memang mendalami stemcell di sana. Terutama yang terkait dengan kanker prostat, saluran kencing dan ginjal.

Menurut dr Lukman, yang disuntikkan ke pasien kanker prostat itu adalah obat kategori LHRH agonist atau LHRH antagonist. Disuntikkan di lengan. Merek obatnya bisa macam-macam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Fungsinya: untuk menekan produksi testosteron.

Anda sudah tahu: yang memproduksi testosteron adalah testis. Dua telur yang Anda bawa ke mana-mana itu. Yang bentuknya bulat itu.

Menurut dr Lukman Hakim, ”makanan” kanker prostat adalah testosteron. Tidak persis seperti itu. Itu untuk memudahkan pengertian saja. Maka ketika testis tidak memproduksi testosteron lagi kanker prostat tidak punya makanan. Lalu mati.

Dokter Lukman tidak mau menggunakan istilah kankernya mati. Lebih tepatnya mengecil. Sampai batas yang dianggap aman bagi manusia. Yakni PSA di bawah 2. Kalau betul sahabat Disway tadi sudah di bawah 1, berarti sudah sangat normal.

“Tinggal menjaganya agar tidak naik lagi,” ujar dr Lukman. “Sebaiknya tiap tiga bulan periksa PSA. Agar kalau ada kecenderungan naik bisa lekas diketahui,” katanya.

Dokter Lukman Arek Suroboyo. Lulusan SMAN 5 yang prestisius. Istrinya dari Jakarta, seorang chef. Pinter masak dan pinter punya anak: 3orang. Sang istri kini berbisnis masakan sehat, khusus untuk pasien prostat dan ginjal.

Lukman tentu setuju dengan Prof Umbas. Kanker stadium 3 tidak disarankan dioperasi. Kankernya sudah menempel ke prostat. Sangat beresiko: tidak bisa bersih atau ‘terlalu bersih’ yakni sampai mengenai syaraf prostat.

Zaman dulu, kata dr Lukman, cara menyembuhkan prostat adalah dengan membuang testisnya yang bulat itu. Dengan demikian laki-laki tidak punya lagi dua telur. Itu dianggap tidak manusiawi. Itu sama dengan dikebiri. Tidak ada lagi dokter yang melakukan itu.

Memang selama produksi testosteron dihentikan, burung tidak bisa terbang. Tapi ia tidak mati. Hanya tidur. Suatu saat akan bangun. Kalau tidak lupa. (Dahlan Iskan)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *