Kultum 179: Mengapa Al-Qur’an Diturunkan Berangsur?

Mengapa Al-Qur’an Diturunkan Berangsur?
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Salah satu peranyaan orang-orang Kafir dan orang-orang ateis adalah mengapa Al-Qur’an diurunkan sedikit demi sedikit. Mengapa tidak diturunkan sekaligus saja agar memudahkan manusia untuk mepelajarinya, dan selanjunya melaksanakan apa-apa yang menjadi perintah yang terkandung di dalamnya. Sepintas pertanyaan demikian nampak logis dan beralasan. Namun mari kita coba mencari jawaban yang lebih logis.

Kita tahu bahwa secara keseluruhan dari awal sampai akhir, Al-Qur’an yang berhalam-halaman, 114 surat dan ayat, diturunkan dalam waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Yang demikian itu karena beberapa hal. Pertama, Al-Qur’an itu diturunkan sesuai kebutuhan, artinya, Al-Qur’an diturunkan sejalan dengan peristiwa yang melatarinya.

Jadi, setiap ayat yang diturunkan itu ada dasar atau peristiwa yang melatarinya. Artinya Al-Qur’an itu diturunkan bukan tanpa sebab, baik sebab yang tersurat maupun yang tersirat. Dengan demikian maka ayat-ayat yang turun itu sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa yang melatarinya. Dari sinilah maka kita mengenal istilah asbabun-nuzul, yang berarti sebab-sebab diturunkannya (Al-Qur’an)

Jadi, setiap ayat yang diturunkan pasti berdasarkan suatu peristiwa atau tanpa sebab yang tersirat hikmah di dalamnya. Dengan turun secara berangsur-angsur itu pula maka Al-Qur’an juga meneguhkan hati Rasulullah sebagai penerimanya. Wahyu yang turun secara bertahap menurut peristiwa, kondisi, dan situasi yang mengiringinya tentu akan lebih kuat menancap dan berkesan dalam hati Rasulullah. Allah berfirman,

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ

الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ

لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا

Artinya:

Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil [berangsur-angsur, perlahan dan benar] (QS. Al-Furqan, ayat 32).

Di samping itu, Al-Qur’an yang turun berangsur itu juga untuk menjawab sanggahan orang-orang kafir yang mengingkari Al-Qur’an. Misalnya, ketika orang-orang kafir menganggap aneh jika kitab suci diturunkan secara berangsur-angsur. Kemudian Allah menantang mereka untuk membuat ‘satu surat saja’ yang sebanding.

Ternyata orang-orang kafir tidak sanggup membuat satu kalimat pun jua yang seperti Al-Qur’an, apalagi untuk membuat satu kitab langsung jadi dan lengkap. Maka Allah menanntang mereka dan berfirman,

وَاِنۡ کُنۡتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلٰى

عَبۡدِنَا فَاۡتُوۡا بِسُوۡرَةٍ مِّنۡ مِّثۡلِهٖ

وَادۡعُوۡا شُهَدَآءَكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ

اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ‏

Artinya:

Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar (QS. AL-BAqarah, ayat 23).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *