Kisah Keberanian Nabi Ibrahim AS Hancurkan Berhala Raja Namrud

Nabi Ibrahim AS Hancurkan Berhala Raja Namrud
Nabi Ibrahim AS Hancurkan Berhala Raja Namrud
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Nabi Ibrahim termasuk dalam daftar 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al Quran. Dia milik Rasul Ulu Azmi, yang merupakan gelar yang diberikan Tuhan kepadanya untuk para rasulnya yang berpangkat tinggi.

Ibnu Katsir dari Qashash Al-Anbiya menyebutkan bahwa nama Nabi Ibrahim AS adalah Ibrahim bin Tarikh. Dia dari keluarga Nahur, Sarugh, Raghu, Faligh, ‘Abir, Syalih, Arfakhsyadz, Sam dan Nuh. Nama ibunya adalah Bunah Binti Kabita ben Kalsi, dari Bani Al Fahiziaz ben Sam ben Nuh.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam kitab ‘Ibrahim Al-Hisalam’ suntingan Abu Haafizh Abdurrahmad, disebutkan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah bapak para Nabi yang dijuluki Abul Anbiya (Abul Anbiya). Putra Ibrahim, Ismail AS, juga seorang nabi.

Sebagai seorang utusan, Nabi Ibrahim AS memiliki tugas yang sangat berat. Ia lahir di antara para penyembah berhala dan tinggal di kerajaan Babilonia yang diperintah oleh Raja Namrud.

Terkait hal ini ada cerita menarik tentang Ibrahim menghancurkan berhala dengan kapak. Menurut buku “Kisah 25 Nabi dan Rasul Untuk Anak-Anak” karya Yudho Pramuko, suatu hari Raja Namrud dan para pengikutnya meninggalkan tanah air mereka.

Mereka hendak melakukan upacara keagamaan, sehingga suasana gedung tempat berhala menjadi sepi. Kesempatan itu lantas digunakan oleh Ibrahim untuk menghancurkan berhala-berhala yang ada di dalamnya.

Sebelumnya, Ibrahim AS memang sudah berencana untuk menghancurkan para berhala. Hal ini dimaksudkan agar mereka berhenti menyembah berhala dan beriman kepada Allah SWT.

Akhirnya, Nabi Ibrahim AS memasuki gedung tempat berhala-berhala itu bersemayam. Dengan penuh semangat, Ibrahim AS menghancurkan satu persatu hingga menyisakan satu berhala yang paling besar.

Setelahnya, Nabi Ibrahim AS meletakkan kapaknya di leher berhala besar itu dalam keadaan menggantung. Ia lalu pulang kembali pulang ke rumahnya.

Ketika Raja Namrud dan para pengikutnya kembali, mereka sangat terkejut melihat berhala-berhala yang mereka sembah justru hancur. Mengetahui Ibrahim yang menghancurkan berhala tersebut, Raja Namrud kemudian memerintahkan para prajurit untuk menangkapnya.

Setelah berhasil ditangkap, Nabi Ibrahim dibawa ke pengadilan raja yang disaksikan oleh masyarakat umum. Sidang itu terbuka dengan tujuan rakyat mengetahui jalannya persidangan pelaku penghancuran berhala-berhala yang mereka sembah.

Raja Namrud bertanya, “Hai Ibrahim! Apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?”

“Bukan,” jawab Nabi Ibrahim cepat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *