Kultum 183: Asal-Usul kata Khurafat

Asal-Usul kata Khurafat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Sumber khurafat adalah dua hal, yaitu dinamisme dan animisme. Dinamisme adalah kepercayaan adanya kekuatan dalam diri manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, serta kata-kata. Sedangkan Animisme adalah kepercayaan adanya jiwa dan ruh yang dapat mempengaruhi alam manusia.

Khurafat juga diartikan sebagai kepercayaan kepada cerita-cerita yang sangat mempesona yang sering dicampuradukkan dengan perkara dusta. Dengan demikian, khurafat itu adalah kepercayaan kepada semua cerita rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantangan, adat-istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Di Indonesia, khurafat dalam bidang akidah sering berupa kepercayaan atau keyakinan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang salih dapat memberikan berkah, keberhasilan itu bisa diperoleh dengan memuja atau memohon kepada makhluk halus. Khurafat bisa juga berupa keyakinan bahwa tongkat, keris, batu akik, dan lain-lain memiliki kekuatan ghaib yang bisa diandalkan.

Khurafat adalah budaya masyarakat Jahiliyah. Di antara khurafat pada jaman jahiliyah adalah mempercayai kepada arah terbangnya burung. Masyarakat jahiliah percaya, jika burung hantu menghinggapi dan berbunyi di atas sesebuah rumah, maka artinya salah seorang dari penghuni rumah itu akan meninggal dunia. Kepercayaan demikian ini bisa mengakibatkan penghuni rumah akan sangat bersedih.

Menurut Ibnul Mandzur,

والخُرافةُ الحديثُ الـمُسْتَمْلَحُ من

الكذِبِ. وقالوا: حديث خُرافةَ

Artinya:

Khurafat adalah berita yang dibumbui dengan kedustaan, masyarakat menyebut, ‘Beritanya khurafat.

Dijelaskan oleh Ibnul Kalbi bahwa khurafat adalah nama orang dari Bani Udzrah atau bani Juhainah. Dia pernah diculik Jin kemudian kembali ke kampungnya. Setelah itu, dia bercerita banyak tentang berbagai kejadian yang dia lihat, sehingga banyak orang terheran-heran. Sampai mereka tidak percaya dan menganggap Khurafat berdusta. Pada akhirnya, berita Khurafat itu menjadi terkenal di tengah masyarakat.

Keterangan yang senada juga disampaikan oleh az-Zirikli, yang menceritakan bahwa ‘Khurafat’ adalah nama seorang lelaki dari bani Udzrah. Khurafat pernah hilang dari kampungnya dalam kurun waktu yang lama, kemudian kembali. Dia menyangka telah disekap jin, dan dia telah melihat berbagai kejadian aneh. Lalu diceritakan kepada masyarakatnya panjang lebar, sampai-sampai masyarakat menyebut apa yang diceritakan sebagai berita dusta atau ‘Berita Khurafat’.

Dari beberapa keterangan tersebut, bisa dipahami bahwa kata ‘khurafat’ artinya semua berita atau informasi yang mengandung kedustaan. Adapun sehubungan dengan pernyataan atau berita tanpa bukti, Allah berfirman,

انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ

وَكَفَى بِهِ إِثْمًا مُبِينًا

Artinya:

Lihatlah bagaimana mereka berbuat dusta atas nama Allah, dan cukuplah itu sebagai perbuatan dosa yang nyata (QS. an-Nisa, ayat 50).

Ayat tersebut bercerita tentang pengakuan orang Yahudi dan Nasrani bahwa mereka adalah kekasih Allah, anak kesayangan Allah. Mereka menganggap bahwa yang paling berhak masuk surga Allah adalah Yahudi dan Nasrani. Allah sebut anggapan ini sebagai kedustaan atas nama-Nya. Allah berfirman,

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *