Kultum 193: Khawatir Jatuh ke dalam Syirik

Khawatir Jatuh ke dalam Syirik
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Saat itu tidak ada seorang pun yang menyembah patung itu. Akan tetapi, ketika generasi pembuat patung wafat dan manusia berada di dalam tempurung kebodohan, maka generasi sesudahnya mulai menyembah patung-patung tersebut. Jadi, mereka telah menduakan Allah dan itulah sebesar-besar dosa.

Nah, itu pada jaman NabiNuh. Bagaimana dengan jaman sekarang ini? Betapa masih banyak pada jaman yang disebut jaman medsos dan jaman super bahkan ultra modern ini manusia yang menduakan Allah di dalam penghambaan dirinya tanpa mereka sadari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Memang tidak menyembah patung. Tapi, lihatlah cara mereka melakukan ibadah shalat, zakat, puasa, penyembelihan, sumpah, doa, istighasah, takut, harap, dan segala bentuk peribadahan mereka kepada Allah. Termasuk bentuk kesyirikan adalah ketika seorang hamba menyembelih kurban untuk jin dan sesajen.

Ada yang berdoa meminta pertolongan kepada orang mati, baik berbentuk kuburan orang shalih yang dianggap wali dan sejenisnya. Bukankah itu semua adalah penyelewangan ibadah kepada selain Allah? Allah Subahanhau wata’ala berfirman,

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ

يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ

مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ

اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Artinya:

Katakanlah wahai Muhammad, siapakah yang memberi kalian rezeki dari langit dan bumi? Siapakah yang menguasai pendengaran dan penglihatan? Siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup? Siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab, ‘Allah’, lalu katakan, lantas mengapa kalian tidak bertakwa? (QS. Yunus, ayat 31).

Satu ayat dari al-Qur’an dan satu hadits tersebut kiranya sudah cukup untuk membuat kita kawatir terjatuh ke dalam kesyirikan. Di jaman yang dikatakan ultra modern, mari hindari  cara-cara beribadah yang dekat dengan cara-cara jahiliyah. Nau’dzu billahi min dzaalik.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                                —ooOoo—

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *