Kirim Yasin atau Apa ke Orang Meninggal? Ustadz Adi Hidayat: Almarhum Langsung Diangkat 1 Derajat

Kirim Yasin atau Apa ke Orang Meninggal?
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan selain Surat Yasin, masih banyak kebaikan yang bisa dikirimkan kepada almarhum yang sudah meninggal.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, beberapa hadits mewajibkan almarhum membaca Surat Yasin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun Hadits tersebut adalah Da’if, meskipun ada yang menyebut Hadits tersebut shahih.

“Kalau Saya jika ada hadits yang diperdebatkan mending ambil hadits yang tidak diperdebatkan,” ujar Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari potongan video ceramah Ustadz Adi Hidayat yang diunggah di kanal YouTube Jejak Wali dengan judul “Kenapa orang meninggal dibacakan Surat Yasin? yang diunggah pada 14 Desember 2021.

Menurut Ustadz Adi Hidayat itu lebih membuat tenang.

“Apa haditsnya? salah satunya doa,” sambung Ustadz Adi Hidayat.

Kata Ustadz Adi Hidayat mengirim doa kepada orang yang meninggal ada di Kitab Adab al-Mufrad No 44 karangan Imam Al Bukhari.

Kitab tersebut kata Ustadz Adi Hidayat terkait adab dan kehidupan.

“Dalam hadits itu disebutkan, saat seorang anak beristighfar saja, memohon ampun kepada Allah untuk ayahnya yang meninggal dunia tiba-tiba di alam kuburnya diangkat satu derajat,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Saat seorang anak mengirimkan doa maka orang tua yang sudah meninggal seketika itu diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

“Apa ini? Ini adalah kalimat istighfar yang dimohonkan untukmu oleh anakmu,” kata Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pertanyaan ruh yang diangkat derajatnya itu.

Doa Untuk Orang Meninggal yang Dianjurkan

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)

Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bilmaa-i wats-tsalji wal barod, wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats-tsaubal abyadho minad-danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khoiron min zaujihi, wa adkhilhul jannata, wa a’idzhu min ‘adzaabil qobri (wa ‘adzaabin-naar).

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayit), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663.)

Kemudian, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa yang diharapkan oleh orang meninggal hanyalah dua.

“Kata Nabi, yang diharapkan 2 hal, permohonan ampunan untuknya dan doa,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Oleh karenanya, selepas shalat dianjurkan untuk mengirimkan doa kepada orang tua.

“Keterlaluan anak yang saat hidup tak bisa berbuat baik, saat meninggal juga tidak bisa,” tandas Ustadz Adi Hidayat.

Hukum Ziarah Kubur Ketika Idul Adha
Hukum Ziarah Kubur Ketika Idul Adha

Makna Takziyah

Takziah sendiri kata Ustadz Adi Hidayat menjelaskan berasal dari kata azza, bukan melayat, melainkan sesuatu yang tinggi, perangkat, mendorong.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *