Daftar Donatur Palestina
Oleh: Joko Intarto
Hajinews.id – Sudah lama saya ingin mampir ke resto & cafe ini. Tapi baru kesampaian sekarang.
Saya benar-benar penasaran dengan sensasi kopi yang baru diolah setelah disimpan 8 tahun di gudang. Begitulah perkebunan Banaran memperlakukan kopi hasil panennya.
Kata Pak Harjono, owner Blue Lotus Coffee di Semarang, kopi Banaran merupakan salah satu kopi terbaik sekaligus terunik. Tidak ada pabrik kopi yang menjual produknya 8 tahun setelah panen kecuali Perkebunan Kopi Banaran.
Saya percaya dengan cerita Pak Harjono. Karena itu saya ingin mampir di salah satu restoran milik perkebunan kopi Banaran. Kesempatan itu akhirnya datang juga, dalam perjalanan dari Semarang ke Jogja.
Namanya Banaran 9. Banaran merujuk pada nama lokasi perkebunan kopi di Banaran, Ambarawa. Angka 9 adalah tanda bahwa perkebunan kopi, resto & cafe itu milik PTP IX.
Perkebunan kopi Banaran merupakan salah satu perkebunan kopi tertua di Pulau Jawa. perkebunan ini dibangun pada zaman Hindia Belanda, tepatnya tahun 1911.
Gudang sekaligus pabrik atau kilang kopinya berlokasi di pinggir jalan raya Ambarawa – Magelang. Lokasi itulah yang sekarang menjadi Resto & Cafe Banaran 9.
Gudang dan pabrik itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi wahana belajar proses pengolahan biji kopi, mulai roasting sampai packaging.
Ada venue khusus yang disediakan di museum kopi Banaran. Pengunjung bebas membuat konten bertema kopi di situ. Beberapa petugas siap menjadi modelnya.
Tidak hanya menjual kopi, di Banaran 9 juga ada outlet batik tulis “Nyi Ageng Pandanaran”. Outlet ini hanya menjual batik tulis dan cap produksi warga desa di kawasan perkebunan.
Tema daun kopi, buah kopi, bunga kopi, menjadi tema favorit pelanggan batik produksi Nyi Ageng Pandanaran. Batik dengan pewarna alami itu dijual dengan harga bervariasi, antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per potong.
Saya pun membeli satu: Batik bermotif daun kopi. Tak lupa dua bungkus kopi Banaran: arabusta dan robusta. Stok 1 Kg itu cukup untuk ngopi di Jagaters Studio selama sebulan.
Bagaimana rasa kopinya? Hehe… Sengaja tidak saya tulis di sini. Lebih baik datang dan nikmati sendiri.(jto)
