Kisah Abu Nawas: Ketika Abu Nawas Bikin Panci Beranak, Tetangga Heboh

Abu Nawas Bikin Panci Beranak
Abu Nawas Bikin Panci Beranak
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – ABU Nawas bisa bikin panci beranak. Ini tentu membuat banyak orang heboh, terutama tetangga dekatnya. Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Diawali saat Abu Nawas meminjam panci kecil ke tetangganya. Tapi, panci itu tidak dikembalikan sampai sang tetangga menagihnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Abu Nawas, mana panci saya?” tanya sang tetangga seperti dikutip dari laman pwmu.

“Wah saya lupa, sebentar,” jawab Abu Nawas.

“Panci yang kecil itu ternyata melahirkan panci yang besar. Ini panci kamu menjadi dua. Panci kamu beranak di rumah saya,” lanjut Abu Nawas.

“Terima kasih. Masya Allah.” Pinjam-meminjam itu pun berakhir.

Meski tidak masuk akal, tetangganya menerima begitu saja. Dia tidak mempermasalahkan karena merasa diuntungkan. Dia tidak bertanya kenapa panci itu bisa beranak.

Selang beberapa waktu, Abu Nawas meminjam panci lagi ke tetangga yang sama. Ketika meminjamkan yang kedua kali, tetangganya berharap panci itu akan beranak lagi.

Begini gambaran akal manusia kalau tidak dibina. Manusia yang katanya berakal itu akan menerima yang menguntungkan dan akan mengakali.

Tepat! Tetangga itu meminjamkan pancinya lagi. Abu Nawas lagi-lagi lama tidak mengembalikan. Akhirnya si tetangga mendatangi Abu Nawas. “Abu Nawas, mana pancinya kok lama?” tanya dia.

Tetangganya membayangkan kalau kemarin anak pancinya satu, berarti kalau lebih lama begini anaknya bisa dua atau tiga. Tapi dia malah mendapat jawaban berbeda dari Abu Nawas.

“Innalillahi wainnailaihi rajiun. Panci kamu meninggal di rumah saya,” ujar Abu Nawas.

“Enggak mungkin panci meninggal! Mana ada panci meninggal!” ucap sang tetangga dengan marah-marah.

“Inilah manusia, kalau yang menguntungkan diterima, kalau yang tidak menguntungkan,” jawab Abu Nawas.

Tetangganya menyahut, “Mana mungkin panci bisa meninggal?”

“Kamu pikir panci bisa beranak? Kenapa waktu panci beranak, kamu enggak berkomentar? Tapi ketika panci mati, kamu berkomentar?” tanya balik Abu Nawas.

“Inilah manusia. Kalau menguntungkan, pura-pura tidak masalah. Kalau merugikan, mulailah dia menggunakan akal, kesadaran, atau kewarasannya,” lanjutnya.

Allahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *