Apakah Gula Darah Tinggi Berarti Diabetes? Ini Faktanya

Gula Darah Tinggi Berarti Diabetes
Gula Darah Tinggi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Banyak orang mengira gula darah tinggi sudah pasti diabetes. Namun kenyataannya, gula darah tinggi bisa disebabkan oleh banyak faktor risiko.

Artinya, mereka yang mengalami gula darah tinggi tidak selalu menandakan bahwa seseorang menderita diabetes. Pada dasarnya, hiperglikemia terutama terjadi karena kekurangan insulin. Kondisi tersebut mungkin karena resistensi insulin dan/atau masalah pada pankreas (organ yang memproduksi insulin), menurut Klinik Cleveland, Rabu (26 Juli 2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hormon lain juga bisa menyebabkan gula darah tinggi. Misalnya, kelebihan kortisol, hormon stres, atau hormon pertumbuhan bisa menyebabkan gula darah tinggi.

Selain itu, beberapa kondisi dapat meningkatkan gula darah Anda untuk sementara. Kondisi ini dapat menyebabkan gula darah tinggi pada orang dengan atau tanpa diabetes. Stres fisik, riwayat keluarga, pembedahan, atau cedera dapat meningkatkan gula darah untuk sementara. Stres emosional akut, seperti trauma atau stres terkait pekerjaan, juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Ini karena tubuh melepaskan kortisol dan/atau epinefrin (epinefrin). Penyakit serius, penyakit kronis, genetika, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan gula darah tinggi.

Demikian pula, faktor gaya hidup tertentu, seperti tingkat diet dan olahraga, juga dapat menyebabkan gula darah tinggi. Selain itu, gula darah tinggi juga dapat terjadi pada non-penderita diabetes sebagai pendahulu diabetes atau prediabetes.

Namun, mungkin juga kondisi tersebut tidak ada hubungannya dengan diabetes. Itu tergantung pada tingkat keparahan kasusnya. Gejala gula darah tinggi non-diabetes meliputi beberapa tanda, menurut Very Well Health.

Gejala-gejala ini termasuk sakit kepala, rasa haus atau lapar yang meningkat, sering buang air kecil, kelelahan yang parah, penglihatan kabur, detak jantung yang cepat, kesemutan, sensasi terbakar, dan mati rasa di tangan dan kaki. Beberapa juga sering mengeluhkan gejala seperti infeksi yang sering atau penyembuhan luka yang lambat dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Gejala biasanya muncul secara bertahap dan baru muncul saat kadar gula darah sangat tinggi.

Gula darah dianggap hiperglikemia jika melebihi 125 miligram per desiliter (mg/dL) setelah perut kosong, atau 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *