Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Ketidakhadiran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI memperkuat dugaan perang dingin yang belum usai dengan Megawati Soekarnoputri.
Presiden keenam RI tersebut dikabarkan lebih memilih untuk meresmikan Museum SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur ketimbang menghadiri acara kenegaraan tersebut.
Absennya SBY pada Sidang Tahunan MPR RI kali ini, menambah catatan panjang ketidakhadiran dirinya sejak Joko Widodo menjadi Presiden RI dan PDIP sebagai parpol penguasa sejak 2014 silam.
Begitu pun sebaliknya, Megawati Soekarnoputri tidak pernah hadir dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI pada masa pemerintahan SBY pada periode 2004-2014 lalu.
Awal mula Perang Dingin
Ketegangan di antara keduanya bermula dari rivalitas politik jelang Pemilu 2004. Sebelumnya, SBY merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong, kabinet di masa pemerintahan Megawati.
Namun, keduanya lantas bersaing di panggung Pilpres 2004. SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dengan perolehan suara 60,62 persen berbanding 39,38 persen.
Sejak saat itu, hubungan keduanya menjadi renggang. Pertemuan antara Megawati dan SBY hanya bisa terhitung jari dan tidak pernah terlihat akrab.
Begitu pun nasib partai politik (parpol) yang dipimpin keduanya. PDIP selalu berada di barisan oposisi selama SBY berkuasa di periode 2004-2014. Sementara itu, Partai Demokrat kini berada di luar pemerintahan sejak 2014 silam.
