Prabowo Diperkirakan Bakal Dapat Dukungan Nahdliyin

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diprediksi mendapatkan dukungan dari warga NU (Nahdliyin) pada Pemilihan Presiden 2024. Sebabnya, Prabowo merangkul berbagai kalangan dan memberdayakan mereka untuk sama-sama maju membangun bangsa.

Pengamat Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo, menerangkan, menjelang Pilpres 2024, Prabowo diyakini sudah memiliki modal sosial yang sangat kuat. Hal itu tecermin dari relasi yang terus dijaga Prabowo kepada para kiai, ulama, dan ponpes di Jawa Timur (Jatim).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya kira masuk akal karena memang Pak Prabowo itu kan sudah punya modal sosial sejak Pilpres 2014 dan 2019, ketika pilpres itu, punya relasi-relasi dengan utamanya adalah kiai-kiai ponpes itu,” kata Suko ketika dihubungi, Rabu (16/8).

Prabowo hingga kini memang pemimpin yang dekat dengan kalangan kiai dari NU. Hal itu terekam di beberapa kesempatan saat Prabowo bertemu dengan salah satu tokoh umat Islam, yakni Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau lebih akrab disapa Habib Luthfi bin Yahya.

Adapun kedekatan Prabowo dengan Habib Luthfi ini menjadi sebuah sinergi yang ciamik untuk menyukseskan acara berkelas internasional, yakni Muktamar Sufi Internasional yang akan diselenggarakan pada 29-31 Agustus 2023 mendatang. Kedekatan yang terjalin antara Ketum Gerindra itu dengan Habib Luthfi, menjadi katalis positif menyerap dukungan warga Nahdliyin.

Terbukti berdasarkan dari hasil survei yang dikeluarkan oleh SRS, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan dari kalangan nahdliyin sebesar 41,5 persen. Angka itu jauh lebih tinggi, dibandingkan yang didapat Capres PDIP, Ganjar Pranowo 36,5 persen dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 10,8 persen.

Maka dari itu, Suko mengatakan penerimaan Prabowo di Jatim meningkat karena memiliki hubungan dekat dengan para kiai dan ulama. Menurut dia, kedekatan hubungan ini terus memantik gelombang dukungan dari para nahdliyin Jatim.

“Hubungan Pak Prabowo dengan para kiai itu sudah lama terjalin, itu yang saya kira menyebabkan kenapa di riset hari ini angkanya cukup tinggi,” ujar Suko.

 

Prabowo bicara ekonomi Pancasila

Bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya terkait sistem ekonomi yang tepat diterapkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dia menyebut, Indonesia tidak boleh menerapkan sistem ekonomi kapitalisme murni ataupun sosialisme murni.

Hal itu disampaikan Prabowo ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Ekonomi Universitas Kebangsaan RI di Hotel Bidakara, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam satu bagian pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan bahwa Indonesia Emas 2024, sebuah visi untuk membuat Indonesia menjadi negara maju, hanya bisa dicapai dengan menerapkan sistem ekonomi Pancasila.

Prabowo mengatakan, sistem ekonomi Pancasila bukan hanya sekadar slogan. Sistem ini merupakan perpaduan antara kebaikan dari sistem kapitalisme dan kebaikan sistem sosialisme.

Di negara liberal yang menerapkan sistem ekonomi kapitalisme, kata dia, pemerintah hanya berperan sebagai wasit. Pemerintah tidak boleh melakukan intervensi ekonomi seperti memberikan sembako kepada rakyat miskin. Sebab, kebijakan semacam itu dianggap akan membuat mekanisme pasar tidak bekerja secara alamiah.

“Itu pandangan ekonomi neoliberal. Pandangan kita tidak bisa (seperti itu), bahwa seluruh rakyat kita itu adalah tanggung jawab kita,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, sistem ekonomi Pancasila bukan hanya sekadar slogan. Sistem ini merupakan perpaduan antara kebaikan dari sistem kapitalisme dan kebaikan sistem sosialisme.

Di negara liberal yang menerapkan sistem ekonomi kapitalisme, kata dia, pemerintah hanya berperan sebagai wasit. Pemerintah tidak boleh melakukan intervensi ekonomi seperti memberikan sembako kepada rakyat miskin. Sebab, kebijakan semacam itu dianggap akan membuat mekanisme pasar tidak bekerja secara alamiah.

“Itu pandangan ekonomi neoliberal. Pandangan kita tidak bisa (seperti itu), bahwa seluruh rakyat kita itu adalah tanggung jawab kita,” kata Prabowo.

“Paham kapitalisme neoliberal yang didasarkan pada keserakahan bertentangan dengan nilai kita. Intensif profit benar, tapi tidak bisa kita andalkan kemajuan bangsa, pembangunan bangsa atas dasar keserakahan, itu tidak bisa,” ujarnya menambahkan.

Menurut dia, penerapan sistem kapitalisme murni hanya akan memberikan manfaat kepada satu persen penduduk yang kaya. Sedangkan, 99 persen lainnya “mati semua”.

Di sisi lain, lanjut dia, Indonesia juga tidak tepat menerapkan sistem sosialisme murni. Menurut dia, sistem sosialisme murni adalah sebuah utopia.

“Kalau semua orang sama rasa sama rata, yang kerja dikasih gaji sama dengan yang tidak mau kerja, ekonomi tidak akan jalan,” kata Prabowo yang merupakan putra dari pakar ekonomi sekaligus polikus Partai Sosialis Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo itu.

Karena itu, kata Prabowo, Indonesia harus menerapkan sistem ekonomi Pancasila atau yang disebut di luar negeri dengan teori jalan tengah atau jalan ketiga. Teori ini mencampurkan sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *