Salam Kemerdekaan, menurut Bung Karno: 5 Jari Terbuka

Salam Kemerdekaan
Bung Karno
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ucapan selamat kemerdekaan yang dikumandangkan saat perayaan HUT RI menjadi sorotan pekan ini.

Semua berawal ketika Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), mengajak masyarakat untuk membuka tangan dan meneriakkan slogan kemerdekaan pada peringatan hari ke-78 kemerdekaan Indonesia di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Izinkan saya mengajak semua untuk memekikkan salam kemerdekaan, salam kebangsaan. Tapi sebelum itu saya sampaikan bahwa salam kebangsaan itu tangannya tidak mengepal, salam kebangsaan itu dengan tangan terbuka, itulah yang ditunjukkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia pada 31 Agustus 1945,” kata Anies di lokasi yang tak jauh dari rumahnya, Kamis (17/8).

Anies lalu memekikkan kata ‘merdeka’ dengan tangan terbuka, yang ditirukan warga yang mengikuti upacara.

Pernyataan Anies itu pun mendapatkan respons dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Maklum saja pekikan salam ‘merdeka’ dengan tangan terkepal itu identik dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.

Hasto menerangkan pekikan kemerdekaan sambil mengepalkan tangan merupakan spirit pejuang yang menyimbolkan arti lima Pancasila menjadi satu. Menurutnya, kepalan tangan itu melambangkan kekuatan gotong royong dalam melawan kapitalisme dan imperialisme.

“Jadi yang diambil kan spirit juangnya di mana tangan mengepal itu lima Pancasila menjadi satu. Kekuatan gotong-royong, kita lawan kapitalisme, dan imperialisme,” ujar Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8).

“Itu maknanya dapat disampaikan ke Pak Anies,” ujarnya.

Lantas bagaimanakah salam merdeka yang benar dari Presiden pertama sekaligus tokoh Proklamator RI, Bung Karno itu?

Melansir dari situs Museum Nasional Proklamasi (Munasprok), Bung Karno mengeluarkan ‘Maklumat Pemerintah’ pada 31 Agustus 1945 yang disahkan pada 1 September 1945.

“Sejak 1 September 1945 kita memekikan pekik ‘Merdeka’, perjuangkan terus pekik itu sebagai perjuangan jiwa yang Merdeka! Jiwa yang merdeka, yang berjuang dan bekerja! Berjuang dan bekerja buktikan itu,” demikian tertulis di sana.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *