Laporan Tempo: Cerita Dibalik Dukungan Partai Golkar dan PAN pada Prabowo Subianto Sebagai Capres

Dukungan Partai Golkar dan PAN pada Prabowo Subianto
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Peran Jokowi juga terungkap saat Airlangga mengumpulkan sejumlah tokoh senior Golkar di Restoran Plataran, Menteng, pada 2 Agustus lalu. Politikus Golkar yang mengetahui isi persamuhan itu bercerita, Airlangga menyebutkan keputusan berkoalisi dengan Prabowo merupakan amanat Presiden.

Di PAN, keputusan partai itu mendukung Prabowo hanya diketahui segelintir pengurus. Sekitar sepekan sebelum deklarasi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan orang-orang dekatnya dan menyatakan akan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo. Narasumber yang mengetahui pertemuan tersebut bercerita, Zulkifli menyatakan deklarasi itu instruksi langsung Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengusung Gibran

SELAIN menuruti instruksi Presiden Joko Widodo, merapatnya Partai Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo Subianto disebut-sebut untuk mendukung Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden. Lima petinggi partai pendukung pemerintah yang mengetahui skenario itu bercerita, para ketua umum di koalisi Prabowo menganggap Gibran, putra Jokowi, sebagai titik temu.

Menurut lima politikus itu, Golkar, PAN, dan PKB memiliki jagoan masing-masing untuk berduet dengan Prabowo. PAN menjagokan Menteri BUMN Erick Thohir. Sedangkan PKB menyorongkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Adapun Golkar menginginkan Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor, yang berkoalisi dengan Prabowo, membenarkan jika nama Gibran disebut menguat di lingkup internal partai pendukung sebagai calon wakil presiden. Ia menilai partai-partai tak menentang jika Wali Kota Surakarta itu dipilih sebagai calon RI-2. “Kami bisa menerima karena rekam jejaknya bagus,” ucap Afriansyah.

Pun Prabowo, menurut orang dekatnya, ngebet menjadikan putra sulung Pak Lurah—julukan yang merujuk pada Jokowi—itu sebagai pendampingnya. Saat Gibran datang ke rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Juni 2022, sahibulbait menyarankan tamunya itu tak menutup peluang berlaga dalam Pemilu 2024.

Peluang Gibran menjadi calon wakil presiden terbuka jika Mahkamah Konstitusi menerima permohonan uji materi Undang-Undang Pemilu yang diajukan Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, dan dua kader Gerindra. Mereka meminta syarat usia calon presiden dan wakil presiden diturunkan dari 40 menjadi 35 tahun atau pernah menjadi pejabat negara. Usia Gibran saat ini 35 tahun.

Dua narasumber di lingkaran Istana bercerita, skenario koalisi Prabowo adalah mengusung Gibran jika Mahkamah Konstitusi menerima permohonan uji materi Undang-Undang Pemilu.

Ketua MK yang juga ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman, menyatakan tak mampu memprediksi jadwal pengucapan putusan. “Kita lihat saja perkembangan sidang,” tuturnya.

PDIP Masygul

DEKLARASI dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto membuat PDIP masygul. Dua partai itu sebenarnya lebih dulu menjajaki peluang berkoalisi dengan partai banteng. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan bergabungnya Golkar dan PAN ke kubu Prabowo membuat partainya dan calon presiden Ganjar Pranowo dikepung.

Seperti menyerang Prabowo, Hasto kemudian mempersoalkan program lumbung pangan pada era Presiden Joko Widodo. Ia menilai program food estate itu sebagai kejahatan lingkungan dan ada konflik kepentingan karena dikelola orang partai. Belakangan, Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani menilai pernyataan Hasto terlalu jauh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *