Kisah Masuk Islamnya Sang Panglima Perang Khalid Bin Walid

Daftar Donatur Palestina

Mengutip Ensiklopedi Sahabat Nabi karya Wulan Mulya Pratiwi dkk, Khalid bin Walid RA lahir pada tahun 592 Masehi. Nama ayahnya adalah Waleed bin Mujra dan nama ibunya adalah Lubaba binti Harris.

Khalid bin Walid RA adalah kerabat Rasulullah SAW karena bibinya Maimunah adalah istri Nabi Muhammad. Apalagi Khalid RA juga sepupu dari Umar bin Khattab RA, bahkan keduanya memiliki wajah dan sosok yang mirip.

Awalnya, Khalid RA, seperti kebanyakan suku Quraisy yang menganut agama lama, memusuhi Nabi SAW. Ia bahkan ikut berperang melawan kaum muslimin, termasuk salah satunya saat Perang Uhud.

Pada Perang Uhud, Khalid bin Walid al-Rah adalah komandan kavaleri Quraisy dan berhasil mengalahkan tentara Muslim. Akibatnya, tentara Islam dikalahkan.

Allah SWT memberi hidayah Khalid bin Walid RA dari waktu ke waktu hingga akhirnya masuk Islam. Rizem Aizid menjelaskan dalam buku “Para Panglima Perang Islam” bahwa setelah masuk Islam, Khalid RA menjadi juru tulis Nabi SAW bernama Abu Sulaiman.

Melalui Kitab Al-Maghzi Muhammad karya Al-Waqidi, disebutkan Khalid RA mengatakan bahwa Allah SWT memberinya hidayah.

“Aku telah menyaksikan tiga perang, yang semuanya melawan Muhammad. Di setiap pertempuran yang kusaksikan, aku pulang dengan perasaan bahwa aku berada di sisi yang salah, dan bahwa Muhammad pasti akan menang,” ucapnya.

Hatinya semakin tersentuh setelah menerima surat dari saudaranya yang terlebih dulu masuk Islam, yaitu Walid bin Al Walid. Ia mengingatkan Khalid RA bahwa banyak kesempatan baik yang terlewat olehnya. Dengan demikian, Khalid RA memutuskan untuk memeluk Islam.

Ketika di bulan Safar 8 H, pada masa gencatan senjata setelah Perjanjian Hudaibiyah, Khalid RA bersama Amr bin Al Ash RA dan Utsman bin Thalhah RA menemui Nabi SAW untuk memeluk Islam.

Halaman: 1 2