PKS Ungkap Ada Tawaran Poros Baru, Usung Sandi-AHY

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui sudah ada komunikasi dengan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno. Komunikasi itu terkait wacana untuk membangun poros baru Pilpres dengan mengusung Sandiaga Uno-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

“Komunikasi kan sudah ada, karena Sandiaga dan teman-teman PKS kan bukan orang baru, bukan hal yang baru, tapi mereka sudah lama berkomunikasi. Jadi komunikasi-komunikasi personal itu ya sudah dilakukan,” ujar politikus PKS Nasir Djamil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

PKS tentunya tidak langsung menolak tawaran dari Sandiaga. Peluang mengusung Sandiaga-AHY masih terbuka. Nasir mendoakan ada jalan untuk Sandiaga.

“Tapi ya ada banyak komunikasi, tidak mungkin kemudian menolak atau mengatakan tidak, karena dalam politik, semua peluang itu bisa terjadi. Komunikasi sudah terbangun, ya mudah-mudahan saja ada jalan untuk mas Sandiaga,” katanya.

Hanya saja saat ini PKS masih punya komitmen dengan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membentuk poros baru.

“Ya seperti saya katakan tadi, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Tapi cuman, kami memandang komitmen dan konsistensi itu yang dibutuhkan,” kata Nasir.

PKS Tergoda Selama Anies Belum Umumkan Cawapres

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tergoda untuk membentuk poros baru bersama PPP dan Demokrat. Dengan komposisi Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden.

Menurut politikus PKS Nasir Djamil, selama calon wakil presiden belum diumumkan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan, PKS membuka peluang untuk membentuk poros baru.

“Selama cawapres belum ditentukan, sehingga banyak godaan. Dan banyak yang menggoda dan ingin digoda,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8).

Nasir mengakui wacana Sandiaga-AHY ini menguatkan lantaran muncul wacana Anies Baswedan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.

Menurutnya, waja saja tergoda ketika belum ada kejelasan calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan. “Jadi ya beginilah risikonya ketika memang masing-masing capres belum menentukan cawapresnya. Ya risikonya ya begini. Isu berseliweran, klaim sana klaim sini, kemudian datang sana datang sini, bilang ini bilang itu. Nah ini risiko memang ketika cawapres belum diumumkan oleh para capres,” kata Nasir.

Hanya saja untuk saat ini PKS masih melihat realita politik bahwa PKS sudah membangun kerjasama dengan Demokrat dan NasDem mengusung Anies Baswedan. Begitu juga PPP dengan PDIP mengusung Ganjar Pranowo.

“Jadi dalam pandangan saya ya sah sah saja boleh boleh saja dia punya keinginan seperti itu, tapi ya harus lihat realita yang ada di depan mata gitu ya jangan sampai nanti seperti kata pepatah seperti pungguk merindukan rembulan ya,” kata Nasir.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *