Geger!! Kisah Abu Nawas: Hancurkan Rumah Hakim, Cuman Gara-Gara Mimpi

Abu Nawas Hancurkan Rumah Hakim
Abu Nawas Hancurkan Rumah Hakim
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Abu Nawas benar-benar berani menghancurkan rumah hakim istana. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya, datanglah dua orang tamu ke rumahnya. Salah satu tamunya adalah seorang wanita tua yang menjual kahwa, yang lainnya adalah seorang pemuda Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas meminta santri-santrinya menutup kitab.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak, dan martil serta batu.”

Para santri Abu Nawas merasa heran, namun mereka begitu patuh dan melaksanakannya. Mereka merasa yakin gurunya berada di pihak yang benar.

Begitulah. Pada malam harinya para santri itu datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta. Berkata Abu Nawas penuh provokasi, “Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak rumah Tuan Kadi (Hakim) yang baru jadi.”

“Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?” ujar semua santri keheranan.

“Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!” tegas Abu Nawas menghapus keraguan para santrinya.

“Barang siapa yang mencegahmu, jangan kau pedulikan, terus hancurkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barang siapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan lemparilah dengan batu,” ujar Abu Nawas berapi-api.

Habis berkata demikian, para santri bergerak ke arah rumah Tuan Kadi. Laksana demonstran, mereka berteriak-teriak sembari menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Ada yang berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah santri-santri Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tidak bisa berbuat apa-apa.

Melihat demo anarkis ini, Tuan Kadi tergopoh-gopoh keluar rumah. “Mengapa ini kamu lakukan? Apa salah saya? Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?” pekik Tuan Kadi dengan suara parau dan bertubi-tubi.

Santri-santri itu menjawab, “Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh!”

Setelah menjawab begitu, mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga roboh dan rata dengan tanah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *