Mempertanyakan Ambisi Caleg

Ambisi Caleg
Caleg Artis dari Partai PAN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Itu potret nyata kinerja wakil rakyat selama ini. Tidak tahu bagaimana ke depan hasil Pileg 2024 nanti. Apakah sama saja, alias sami ugi sami mawon? Ataukah akan lebih baik? Ataukah, sebaliknya, justru akan lebih amburadul?

Dari sisi minimalisasi (pengurangan) korupsi di negeri ini, realitas wakil rakyat kita juga tidak tampak perannya. Yang tampak justru sebaliknya. Mereka ikut menyuburkan korupsi di negeri ini. Dari dulu hingga sekarang ini banyak wakil rakyat tersandung korupsi. Misal, terlibat kasus gratifikasi dari proyek APBD, ataupun permainan dalam persetujuan RAPBD setempat. Salah satu kasus gratifikasi Rp 39 miliar di DPRD Jatim melibatkan wakil ketuanya, Sahat Tua Simanjuntak yang kini sedang ditangani KPK. (kompas.com//7 maret 2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berpolitik itu hak setiap warga negara. Sepanjang tidak dicabut oleh lembaga yang berwenang, setiap orang boleh menggunakan hak politiknya. Hak dipilih, ataupun hak memilih. Asal, memenuhi syarat-rukunnya.

Karena itu, silahkan saja mereka yang berselera politik praktis maju sebagai caleg. Wajah baru, ataupun wajah lama tidak dilarang. Sepanjang tidak ada larangan dalam peraturan KPU, ataupun dalam aturan parpol yang bersangkutan.

Purnawirawan TNI/Polri, ataupun pensiunan apa saja (ASN atau pegawai swasta)  juga silahkan menjadi caleg. Orang yang sudah sangat amat kaya juga tidak dilarang. Mengajak keluarganya (suami/istri/anak/familinya) juga monggo saja.

Yang penting, caleg perlu menata niat. Jangan salah niat. Ingin menjadi caleg jangan didasari niat agar dapat pekerjaan yang kerjanya nyantai tapi gajinya besar. Jangan diniati agar bisa ikut melakukan korupsi rame-rame berjamaah seperti yang selama ini sering terjadi. Jika niat mereka seperti itu ya bisa hancur negeri ini.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW dawuh, sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya. Dan, setiap orang, akan mengerjakan dan mendapatkan sesuatu sesuai niatnya.

Nabi memberikan ilustrasi. Siapa yang berhijrah (waktu itu hijrah dari Makkah ke Madinah) dengan niat mencari dunia (harta), atau ingin menikahi wanita (Madinah), ya orang tersebut akan mendapatkan itu (yang dia niatkan). Dan, siapa yang berhijrah dengan niat mencari keridlaan Allah dan RasulNya, maka dia akan mendapatkan ridla Allah dan RasulNya.

Wahai para caleg, janganlah engkau berniat mbujuki rakyat. Kasihanilah warga, terutama yang miskin. Jangan berniat malas-malasan selama menjabat. Juga, jangan niat pingin ikut menyuburkan korupsi di negeri ini. Bagaimana pendapat Anda?

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *