Warga Tionghoa Bandung Tanya Nasibnya Jika Anies Baswedan Presiden, Anies Beri Bukti

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anies Baswedan, calon presiden yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat, maju di Pilrpes 2024, ditanya soal nasib kaum keturunan warga Tionghoa di Bandung.

Seorang penanya, ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan Anies Baswedan jika menjadi presiden di Pilpres 2024 menggantikan Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mereka mengatakan kelompoknya adalah minoritas.

“Bila jadi presiden, kami kaum minoritas, bagaimana nasibnya Pak Anies? Harapannya, kami diberi kesempatan yang luas, meski minoritas, orang Tionghoa cinta tanah air dan Indoensia,” tanya Henri Husada dalam pertemuan Anies Baswedan dengan warga Tionghoa Kota Bandung, Sabtu (26/8/2023).

Anies Baswedan menjawab dengan dengan rekam jejak, ketika dia menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Meneri Pendidikan kabinet Jokwoi.

Dia menceritakan, seaktu menjadi gubernur, memberikan kesempatan kepada warga keturunan Tionghoa di Jakarta yang menginginkan membangun kembali gerbang Pecinan yang dihancurkan penjajah Jepang.

“Kami ijinkan. Sebelumnya, tak ada gubernur yang bisa, karena alasan rumit. Gerbang Pecinan kembali dibangun dan tidak ada masalah,” jawab Anies Baswedan.

Dia juga mencontohkan, warga Kristen yang bisa memasang pohon natal di Tamrin.

“Yang Muslim boleh takbiran. Kriten saat Natalan pun boleh memasang pohon natal di Thamrin. Ini prinsip kesetaraan,” ujarnya.

Contoh lain, saat Anies Baswedan menjadi Menteri Pendidikan membuka program Indonesia Mengajar.

Ada seorang lulusan sarjana yang wajah dan kulitnya terlihat sangat berbeda dengan wilayah tempat mengajar.

Warga setempat mayoritas Muslim, dan dia Kristen. Anies meminta peserta ini untuk berangkat ke lokasi pengabdian yang menghilangkan keraguan dan persepsi negatif soal dirinya yang berbeda.

“Ceritanya sangat mengagumkan. Di saat anak ini ketakutan, warga rupanya juga ikut rapat siapa yang bersedia, rumahnya ditempati selama setahun. Ternyata, sambutan warga sangat baik, dan melebur seperti sebuah keluarga,” jelasnya.

Anies Baswedan mengatakan, pendiri republik ini, tak pernah mengatakan soal minoritas mayoritas. Tapi golongan. Artinya, kecil atau besar setara dalam negara.

“Republik ini bukan untuk melindungi mayoritas atau minoritas, tapi untuk setiap anak,” ujarnya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *