Hikmah Malam: Satu Ayat Al Qur’an yang Membuat Fudhail bin Iyadh Bertaubat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



KARENA MENDENGAR SATU AYAT AL QUR’AN, AL FUDHAIL BIN ‘IYADH rahimahullah BERTAUBAT DARI DOSA-DOSANYA.

{ وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ }. (الذاريات:٥٥).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dan berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Adz Dzariyat: 55).

Para pembaca sekalian semoga Allah merahmati kita semua. Sesungguhnya ayat-ayat Al Qur’an apabila telah sampai ke dalam hati seorang hamba dan tertanam kokoh di dalamnya, maka akan menjadi obat dan akan menyembuhkan penyakit yang ada di dalam hati tersebut dengan izin dari Allah subhanahu wata’ala.

Oleh karena itu, banyak di kalangan manusia yang tidak terhitung jumlahnya kecuali hanya Allah yang bisa menghitungnya, hilang dan sembuh penyakit yang ada di dalam hati mereka karena mereka mendengar satu ayat dari ayat-ayat Al Qur’an.

Apabila mereka terkena penyakit kekafiran maka mereka akan berpindah kepada Islam.

Apabila mereka terkena penyakit kemunafikan maka mereka akan berpindah kepada keimanan yang jujur.

Apabila mereka terkena penyakit kefasikan, maksiat, dan dosa-dosa maka mereka akan berpindah kepada istiqomah, hidayah, kebaikan dan ibadah kepada Allah tabaaroka wata’ala.

Semua itu disebabkan karena mereka mendengar satu ayat Al Qur’an yang masuk ke dalam hati mereka dan tertanam kokoh di dalamnya.

Kisah dalam hal ini sangat banyak sekali, manusia mendapatkan hidayah karena mereka mendengar satu ayat Al Qur’an. Mereka mendengarnya kemudian masuk ke dalam hatinya dan tertanam kokoh di dalamnya sampai Allah ‘azza wajalla bukakan pintu hidayah untuk mereka, alhamdulillah.

Diantaranya ialah kisah Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah seorang imam dari kalangan tabi’in yang dilahirkan pada tahun 107 H di Samarkand, Uzbekistan.

Beliau rahimahullah dalam kehidupannya selama 40 tahun dikenal sebagai seorang tokoh dari kalangan orang-orang yang suka berbuat kejahatan, waktu itu beliau rahimahullah adalah seorang penyamun yang sangat ditakuti oleh semua kafilah.

Pada suatu malam, beliau rahimahullah mendatangi sebuah rumah untuk melakukan aksinya. Beliau rahimahullah meloncati rumah tersebut dan mendapati pemilik rumah sedang melantunkan bacaan Al Qur’an surat Al Hadid yang sampai pada ayat,

{ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ }. ( الحديد: ١٦ ).

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al Hadid: 16).

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah mendengar lantunan ayat suci Al Qur’an tersebut hingga masuk ke dalam hatinya.

Beliau rahimahullah sangat terpengaruh dengan ayat tersebut sampai-sampai pada saat itu langsung terucap dari lisan beliau rahimahullah, “Iya, sudah saatnya bagi hati ini untuk berdzikir kepada Allah dan tunduk kepada kebenaran.” Dan Saat itu juga, beliau rahimahullah bertekad untuk pindah ke Mekah untuk menjadi seorang ‘abid (orang yang rajin beribadah) sampai beliau rahimahullah meninggal.

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah pun akhirnya pergi ke Mekah untuk mewujudkan tekadnya. Lihatlah para pembaca sekalian semoga Allah merahmati kita semua, satu ayat Al Qur’an -dengan izin dari Allah subhanahu wata’ala- telah membawa beliau rahimahullah pergi ke Mekah dan berpindah dari kejahatan kepada kebaikan, dari orang-orang yang suka berbuat kejahatan menjadi seorang ahli ibadah seorang yang shalih karena beliau rahimahullah mendengar satu ayat Al Qur’an yang telah masuk ke dalam hatinya dan tertanam kokoh di dalamnya.

Akhirnya Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah tinggal di Mekah menjadi seorang yang rajin beribadah sampai Allah mewafatkan beliau rahimahullah pada usia 80 tahun di tahun 187 H.

Setelah tinggal di Mekah, Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah banyak bertemu dengan para ulama, ahli hadits, ahli fikih sehingga beliau belajar dengan sungguh-sungguh dan mengambil ilmu langsung dari mereka para ulama rahimahumullah.

Dan sekarang kita bisa saksikan, tidaklah kita membuka salah satu kitab dari kitab-kitab tafsir, fikih, atau hadits kecuali kita akan dapatkan ucapan Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah yang dinukil di dalam kitab tersebut.

Satu ayat Al Qur’an mengubah jalan hidup Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah dengan izin dari Allah subhanahu wata’ala.

Wallahu ta’ala a’lam.

👤 Referensi: Kajian Syaikh Abdur Rozaq Al Badr -hafizhohullah-.

​​​​​​​​​​​​​​

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar