Ide Gak Biasa Prabowo: Wapres 4 Orang, Ada Menteri Utama

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Tahun 2024 nanti merupakan kali ketiganya Prabowo Subianto maju untuk pilpres. Hingga saat ini, Ketum Gerindra ini sudah mengantongi dukungan PKB, PAN, PBB, dan Golkar.

Prabowo kerap melontarkan ide-ide tak biasa selama proses pencalonannya. Terbaru, meski dengan nada bercanda, Prabowo sempat melontarkan soal wapres lebih dari satu orang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kalau saya mau tanya Prof Yusril, bisa enggak kita ubah wapresnya 4 saja bagaimana?” kata Prabowo saat memberi sambutan di HUT Ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8). Hadirin yang mendengarkan pidato Menhan ini pun tertawa.

“Wapres 1, 2, di berapa negara ada loh,” sambung Prabowo. Yusril yang hadir pada acara itu pun mengangguk-angguk.

Prabowo melontarkan ini karena sudah pusing memilih cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Dengan dukungan besar dari berbagai partai, mereka tentu mengajukan kandidat untuk pendamping Prabowo.

PKB tetap ingin ketum mereka, Muhaimin Iskandar, jadi cawapres. Golkar mengajukan ketum mereka, Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Lalu, PAN mengajukan Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri BUMN Erick Thohir jadi cawapres Prabowo.

“Karena begitu banyak orang hebat, tapi saya percaya Pak, apa yang disampaikan Pak Zul, ini nanti kita akan melaksanakan tradisi kita, tradisi kita warisan nenek moyang, adat dan budaya. Musyawarah mufakat,” kata Prabowo.

Harus Ubah Konstitusi

Ide ini kemudian direspons berbagai pihak. Pakar tata negara yang juga Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan butuh perubahan konstitusi untuk mewujudkan keinginan Prabowo menempatkan 4 wapres sekaligus dalam satu kabinet.

“Penambahan wapres harus dengan amandemen konstitusi,” kata pakar hukum tata negara itu saat dikonfirmasi, Selasa (29/8).

Pakar lainnya, Refly Harun, mengatakan, ide wapres 4 orang itu bisa saja karena imbas dari Presidential Threshold (PT) 20 persen. Refly melihat kesulitan Prabowo memilih cawapres bukan karena kemampuan mereka, tapi karena faktor PT itu.

“Soal wakil presiden ini kan menurut saya akibat dari penerapan presidential threshold, kita tahu bahwa Gerindra tidak mungkin maju sendiri dengan jumlah kursi yang cuma 78 dia membutuhkan mitra koalisi,” kaya Refly saat dihubungi, Selasa (29/8).

“Yang jelas guyonnya itu terkait dengan susahnya menentukan calon wakil presiden. Susahnya bukan karena kapasitas, bukan karena kualitas, tapi karena presidential threshold. Kan, dia harus jaga, tuh, jangan sampai semua partai lari, satu, karena kalau semua partai lari kan enggak bisa nyalon,” tandasnya.

 

Bukan Pertama Kali

Ide akrobatik Prabowo ini memang bukan kali pertama muncul. Pada Pilpres 2014, Prabowo sempat mewacanakan adanya menteri utama dalam kabinet bila dia menang. Saat itu, nama yang ditawari Prabowo untuk mengisi posisi menteri utama, yakni Aburizal Bakrie yang saat itu merupakan Ketum Partai Golkar.

“Nanti ada menteri utama senior yang bertindak secara operasional untuk me-manage rencana besar mempercepat pembangunan. Alhamdulillah, beliau bersedia,” kata Prabowo saat bertandang ke rumah Aburizal di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jakarta, Senin 19 Mei 2014.

Saat itu, Prabowo bersama Gerindra didukung oleh Partai Golkar, PPP, PKS, dan PAN. Sejarah mencatat, ide Prabowo itu tak terealisasi karena dia kalah melawan kubu Jokowi.

Kira-kira Prabowo ada ide apa lagi, ya?

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *