Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Pada tanggal 29 Agustus, di kampus FISIP Universitas Indonesia (UI), Anies Baswedan, calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), memberikan kuliah kebangsaan setelah menerima undangan dari universitas tersebut.
Dalam acara ini, Anies berbagi berbagai gagasan penting mengenai masa depan bangsa.
Anies Baswedan, yang dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam dunia politik Indonesia, menjelaskan beberapa permasalahan mendasar yang masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah ke depan.
Salah satu isu sentral yang dia tekankan adalah perluasan upaya dalam menangani korupsi di Indonesia.
Menurut Anies, dalam membangun demokrasi yang sehat, konsep good governance menjadi hal yang sangat penting.
Di tengah upaya mewujudkan good governance, pemberantasan korupsi menjadi unsur utama yang tak bisa diabaikan.
Anies menegaskan bahwa korupsi harus diberantas dengan tuntas sebagai bagian dari upaya membangun demokrasi yang sehat.
Dalam pandangannya, korupsi sering kali muncul akibat dari kebutuhan, keserakahan, dan juga sistem yang belum memadai.
Namun, Anies menekankan bahwa efektivitas hukuman terhadap pelaku korupsi sangatlah penting.
Ia menyatakan bahwa hukuman yang kuat dan efektif akan mampu meredam niat buruk para pelaku korupsi, seperti rasa keserakahan yang seringkali menjadi pemicu utama korupsi.
Anies Baswedan membawa contoh nyata dalam pandangannya mengenai hukuman yang menjerakan pelaku korupsi.
Ia menyebut bahwa hukuman yang paling efektif adalah hukuman yang dapat membuat pelaku korupsi merasa ‘dimiskinkan’.
Dalam konteks ini, ia berbicara tentang efek hukuman yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga bersifat psikologis sehingga mampu menumbuhkan rasa takut yang efektif terhadap tindakan korupsi.
Dalam sesi kuliahnya, Anies Baswedan mengingatkan para hadirin bahwa perjuangan melawan korupsi bukanlah tugas yang ringan.
Namun, ia percaya bahwa dengan komitmen yang kuat dan kerja keras, Indonesia dapat menciptakan perubahan nyata dalam upaya memberantas korupsi dan membangun fondasi yang lebih kokoh untuk demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.
Selain itu, di sesi berikutnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dijadwalkan untuk hadir dan memberikan pandangan mereka mengenai isu-isu kunci yang dihadapi oleh bangsa ini.
Di sisi lain, terdapat fenomena menarik di akhir sesi Anies Baswedan berada di Kampus UI.
Setelah adu gagasan dengan dosen dan mahasiswa FISIP UI, terdengar sorak-sorak mahasiswa FISIP bernyanyi.
“We are Fisip UI. Terimakasih Anies Baswedan dari kami Fisip UI”, ujar mahasiswa-mahasiswa tersebut yang terekam dalam video yang diupload oleh Anies Baswedan sendiri.
Habis di kuliti para Dosen dan Mahasiswa FISIP UI, terdengar para Mahasiswa rame2 bernyanyi mengatakan “Terima kasih Anies Baswedan dari kami FISIP UI”.
Selanjutnya ditunggu Universitas Gajah Mada, dan kampus2 lainnya di seluruh Indonesia. pic.twitter.com/m64Wd7tJw7— Andi Sinulingga (@AndiSinulingga) August 29, 2023
Sontak fenomena Anies Baswedan yang mengunjungi kampus beralmamater kuning ini menjadi trending topik di sosial media twitter.
Di akun twitter pribadi Anies sendiri terlihat dirinya mengunggah momen saat mengunjungi Kampus UI.
“Terima kasih kepada Dekan FISIP UI, panelis, panitia, dan utamanya terima kasih atas pertanyaan-pertanyaaan keras dan super kritis dari teman-teman mahasiswa pada Kuliah Kebangsaan: “Hendak Ke Mana Indonesia Kita?” pagi tadi di kampus Universitas Indonesia.
Di kampus kita memang harus menumbuhkan pikiran-pikiran kritis, maka di kampus nyali harus tetap terjaga untuk berani bertanya dan mengkritik kepada siapa pun di forum apa pun.
Pertanyaan kritis membuat yang ditanya harus memberikan jawaban terbaiknya dan akan membawa manfaat bagi semua yang ikut menyimak.
Terima kasih FISIP UI sudah ikut menjaga ketajaman pikiran para mahasiswanya”, tulisnya @aniesbaswedan pada Selasa (29/08).
