3 Skenario Partai Golkar untuk Pilpres 2024

Skenario Partai Golkar
Partai Golkar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Meski belum muncul kader kuat sebagai calon presiden, namun partai besar seperti Golkar diyakini bisa menjadi kekuatan signifikan dalam pilpres. Pengamat politik Ari Nurcahyo menilai Golkar menyiapkan setidaknya 3 skenario.

Yang pertama adalah Ridwan Kamil sebagai cawapres. Selain itu, tingkat elektabilitas Emil merupakan yang tertinggi tidak hanya dibandingkan seluruh kader, tetapi juga dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain di bursa cawapres yang potensial.

Di sisi lain, posisi Golkar rupanya selalu mendorong Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto, untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau cawapres. Selanjutnya, Golkar pun mendorong Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Ali, Emil akan didorong menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranovo, meski sudah berada di poros Prabowo. Pada saat yang sama, Gibran siap memasuki pasar cawapres untuk Prabowo jika sidang di Mahkamah Konstitusi berhasil.

Golkar mencoba membuka semua kemungkinan, Golkar terlihat paling lincah melakukan manuver politik, saya lihat ada tiga skenario Golkar,” kata Ari, Kamis (31/8).Ia merasa, skenario itu masih memungkinkan dibanding cawapres-cawapres lain seperti Sandiaga Uno yang posisinya cuma bisa menanti restu PDIP. Artinya, posisinya terkunci dan belum pasti jika proposalnya ditolak.Meski begitu, Golkar memang sudah menutup pintu untuk masuk ke poros Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Apalagi, sudah ada AHY yang elektabilitasnya mengalami tren naik sejak Januari-Agustus.

Selain itu, Direktur Eksekutif Para Syndicate itu mengingatkan, masih ada sosok Mahfud MD yang belum dipinang partai manapun. Walaupun kecil dibandingkan sosok-sosok lain, tapi Mahfud punya opsi yang lebih luas.

Apalagi, ia menambahkan, Mahfud bisa dipilih Ganjar untuk menguatkan elektoral di Jawa Timur. Serta, bisa dipilih Prabowo karena sudah ada sejarah kerja sama dan keduanya selama ini tidak pernah menutup pintu.

“Posisi cawapres ini menjadi kartu hidup, bisa menentukan arah koalisi karena partai-partai itu berkepentingan menempatkan kadernya atau calon-calon yang diendorse masuk sebagai bursa cawapres,” ujar Ari.

Sumber: republika

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *