Duet Anies-Cak Imin, Jangan Terpancing

Duet Anies-Cak Imin
Duet Anies-Cak Imin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sebelumnya, KPK kembali membuka kasus dugaan korupsi ‘kardus durian’ itu. Kasus ini terjadi pada 2014 silam. KPK menegaskan bahwa penyelidikan kasus kardus durian ini tidak dihentikan. Lembaga antikorupsi tersebut memastikan masih terus menyelidiki kasus itu.

Kriteria kedua, adalah orang yang bisa membantu kemenangan. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Bacawapres dimaksud mestilah orang yang tepat untuk membantu kemenangan. Jangan orang yang malah membuat kalah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketiga, Anies memerlukan bacawapres yang bisa membuat koalisi solid. Artinya, harus punya visi yang sama dengan dirinya dan membantu dalam proses pemerintahan bila kelak terpilih.

Keempat, chemistry-nya baik. Artinya Anies dan Bacawapres dimaksud punya chemistry yang baik sehingga bisa jadi dwitunggal.

Kalau kita mau kaji satu per satu di antara sejumlah kriteria itu, jelas bahwa dalam hal tidak bermasalah dan berani, Cak Imin tidak memenuhinya. Dia tersandung kasus kardus durian yang masih belum tertangani secara tuntas sampai saat ini.
Begitu juga dengan kriteria agar bisa membantu kemenangan.

Banyak pihak menilai bahwa dengan memilih Cak Imin, kemenangan Anies untuk meraup suara kalangan Nahdhatul Ulama (NU) di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan dapat diraih.
Padahal banyak pihak menilai bahwa hal itu tidak akan mudah terjadi.

Bukan rahasia lagi bahwa Cak Imin memiliki sejarah yang tidak baik dalam perebutan kepemimpinan PKB dari kubu mantan Presiden Abdurrahmah Wahid (Gus Dur). Di samping keterbelahan NU Garis Lurus dan Garis Bengkok, pengaruh kalangan Gusdurian yang masih menjadikan Gus Dur sebagai idolanya juga tidak kecil. Dalam hal ini, jangan dibayangkan kalangan Gusdurian akan diam saja bila Anies memilih Cak Imin.

Kalau PKB hanya sekadar bergabung dengan KPP, bisa jadi tidak akan memicu reaksi yang begitu keras. Tapi kalau sampai Cak Imin dijadikan Bacawapres Anies, bukan mustahil pengaruh Gusdurian akan merontokkan perolehan suara Anies.

Dengan demikian, Cak Imin tidak sejalan dengan kriteria bisa membantu kemenangan.

Sedangkan kriteria bacawapres yang bisa membuat koalisi solid, yang punya visi yang sama dengan Anies dan bisa membantu dalam proses pemerintahan bila kelak terpilih, tampaknya juga mentok. Pertanyaannya: Apakah Anies dan Cak Imin berasal dari satu visi yang sama? Bagaimanapun, orang tahu Anies berasal dari keluarga Masyumi, sedangkan Cak Imin dari NU.

Kriteria keempat yang lebih pada kepribadian, apa chemistry-nya baik? Anies  selama ini berkiprah dalam kesakralan dan ketulusan dunia pendidikan. Sementara Cak Imin adalah politisi yang paling tidak hampir tiga dekade terakhir sudah malang melintang dalam percaturan politik yang transaksional. Apakah keduanya punya chemistry yang sama?

Pertanyaan selanjutnya: Apakah Anies akan sanggup menjilat ludahnya sendiri? Apakah kriteria di atas tidak dimaksudkan untuk duetnya dengan AHY, ketika hanya AHY yang hampir pasti memenuhi semua kriteria itu? (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *