Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Penderita gula darah tinggi sebaiknya menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisinya. Santan umumnya dihindari.
Santan adalah cairan seperti susu yang diambil dari daging kelapa tua yang diparut dengan air. Santan juga dikenal dapat memberikan rasa gurih, manis, dan aromatik pada masakan.
Selain menambah bumbu masakan, santan juga mengandung lemak nabati yang menyehatkan. Lantas, apakah penderita gula darah tinggi boleh minum santan? Inilah jawabannya.
Bolehkah Penderita Gula Darah Tinggi Makan Santan?
Penderita gula darah tinggi atau diabetes sebaiknya menggunakan santan dengan hati-hati. Faktanya, santan memiliki indeks glikemik yang tinggi yaitu 97.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang juga bisa berbahaya bagi penderita diabetes.
Menurut FatScreet Indonesia, makanan bersantan mengandung lemak jenuh hingga 21 gram per 100 gram santan. Misalnya saja 1 porsi atau 240 gram dada ayam memiliki 392 kalori, 20,81 gram lemak, 13,43 gram karbohidrat, dan 39,67 gram protein.
Bagi penderita gula darah tinggi dan diabetes, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti contoh di atas, tampaknya dikaitkan dengan risiko peningkatan kadar kolesterol darah.
Kadar kolesterol juga merupakan faktor risiko diabetes. Kelebihan lemak dan kolesterol juga dapat menyumbat pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, obesitas, dan sindrom metabolik.
Penderita diabetes mempunyai risiko lebih tinggi terkena komplikasi ini dan oleh karena itu harus menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisinya. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan sehat.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penderita kadar gula darah tinggi boleh mengonsumsi santan, asalkan bijaksana dan dibatasi. Saat Anda mengonsumsi santan, sebaiknya kurangi asupan sumber lemak lain di hari yang sama.
