Hikmah Pagi: Dua Hal yang Tidak Boleh Ada Pada Seorang Ayah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Seorang ayah dituntut untuk membebaskan dirinya dari aneka akhlak tercela yang (1) membuat dirinya hilang wibawa dan (2) membuat keluarganya menderita. Apa sajakah itu?

Dua di antaranya adalah sifat bakhil dan pengecut. Rasulullah ﷺ bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ

_”Seburuk-buruk sifat yang ada pada seseorang (laki-laki) adalah asy-syuh (pelit yang sangat pelit) dan al-jubn (pengecut yang sangat pengecut).”_ (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Ibnu HIbban)

Menurut Imam An-Nawawi (Syarh Shahih Muslim), asy-syuh semakna dengan al-bukh (bakhil), yaitu pelit dari menunaikan harta pada keadaan dimana seseorang tidak layak untuk menahan hartanya, termasuk enggan untuk menunaikan harta pada hal-hal yang wajib.

Dan, asy-syuh ini lebih berat levelnya dari sekedar bakhil. Karena, selain bakhil, asy-syuh pun bersemangat untuk mendapatkan hak atau harta milik orang lain. Sudah pelit, tamak (serakah) pula.

Adapun al-jubn adalah sifat pengecut, yaitu takut pada hal-hal yang tidak semestinya ditakuti.

Saat seorang laki-laki dihinggapi penyakit al-jubn, dia akan menjadi lemah, kehilangan karakter dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di rumahtangga, yaitu pemberani dan penuh tanggung jawab.

Maka, bagaimana pula saat sifat bakhil dan pengecut ini hadir dalam diri seorang ayah? Rusaklah semuanya!

Team Tasdiqul Quran

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *