Gus Baha Berbagi Cara Belajar Agama Dengan Penuh Kegembiraan, Yuk Kita Amalkan Sekarang Juga

Gus Baha Berbagi Cara Belajar Agama
Gus-Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – GUS Baha dengan senang hati mengajak umat Islam untuk belajar Islam dengan bahagia. Dai bernama lengkap KH Bahauddin Nursalim ini juga punya cara jitu.

Gus Baha percaya bahwa agama tidak harus kaku, apalagi mengklaim sebagai yang paling adil. Nabi Muhammad Shararahu Alaihi Wassalam dan umat Islam jaman dahulu penuh dengan candaan. Mereka tidak kaku, apalagi lunak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Hubungan Khalik dan makhluk itu mesra. Apalagi antar-makhluk, antar-manusia, Nabi, sahabat, santri bersama gurunya, wali bersama muridnya, semua harus mesra,” jelas Gus Baha.

Seperti dilansir laman Muslim Moderat, Gus Baha menceritakan saat Nabi Musa Alaihissallam mengajak 70 santrinya naik gunung. Beliau mendapat perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bersiap-siap menerima wahyu yakni kitab Taurat.

Ketika di atas gunung, Nabi Musa Alaihissallam menyendiri. Setelah beberapa lama, beliau mengajak santrinya turun.

“Yuk, sudah dapat wahyunya. Kita turun sekarang.” Gus Baha menerangkan kurang lebih begitu Nabi Musa Alaihissallam mengajak para santrinya yang 70 orang itu untuk turun gunung.

Tapi, para santri Nabi Musa Alaihissallam protes. “Tidak bisa begitu wahai Nabi. Kita juga harus sama dong, kami ingin menyaksikan Allah dengan mata kepala sendiri, sama seperti Anda, wahai Nabi.”

Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan petir menyambar dan mati semua santri Nabi Musa Alaihissallam tersebut. Nabi Musa sangat terkejut menyaksikan hal itu. Beliau lalu berkata kepada Allah:

“Jangan begitu Allah, aku kan butuh saksi yang menyaksikan bahwa aku benar-benar menerima wahyu dari-Mu. Kalau mati semua maka tidak ada saksi? Sekalian saja aku Kau matikan. Hidupkanlah mereka lagi Ya Allah,” ujar Nabi Musa memohon.

Lalu para santri Nabi Musa Alaihissallam dihidupkan kembali oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka menjadi saksi turunnya wahyu Nabi Musa.

Demikian Gus Baha bercerita kisah Nabi Musa Alaihissallam dan santrinya. Beliau menceritakan dengan santai sebagai santapan rohani.

Agama dalam penyajian Gus Baha itu ringan, bahkan penuh rasa gembira dan gelak tawa. Meski terasa ringan dan gembira, terkandung hikmah yang lebih dalam.

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *